Ada Sosok Ummi Fatimah Dibalik Kharisma Tgk Abdullah Syafi'i.

Laporan: Admin author photo

Hari ini 22 Januari 2020, tepat 18 tahun lalu 22 Januari 2002 seorang pejuang  Aceh yang berkharisma disayangi teman dan disegani lawan "syahid" bersama sang istri setia dan dua orang pengawalnya dalam suatu pertempuran demi mempertahankan kebenaran yang ia yakini.

Tgk Abdullah Syafi'i tidak sendiri, ada sosok yang luar biasa melebihi pengawal bersenjata yang setia sampai akhir hayat mendampinginya dialah sang istri Ummi Fatimah.  Kesetiaannya begitu terukir tidak ada yang menandingi. Seorang istri yang telah mencurahkan seluruh hidupnya demi cinta dan kesetiaannya kepada sang suami. 

Hidup yang penuh perjuangan, hidup yang penuh dengan kesederhanaan menjadikan mereka sosok yang paling dicintai pengikutnya dan rakyatnya. Tidak ada kemewahan tetapi tidak menghalangi hidup supaya penuh dengan kebahagiaan. 

Perbukitan, bergerilya, berpindah-pindah dan tak pernah takut dengan ancaman dan bahaya menjadikan sosok ummi menjadi perempuan kuat dan tak tertandingi. Kesetiaannya mendampingi sang suami dalam duka tak pernah terdengar dihinggapi rasa bosan layaknya kaum perempuan lain yang gemar akan keindahan dunia.

Berbagai peran sang ummi ikhlas dilakoni dalam membantu perjuangan sang suami. Seorang perempuan yang mampu memberikan keamanan, seorang perempuan yang mampu merawat dan kadang peran perawat ia lakoni. Seorang perempuan yang bahagia dengan kesederhanaan dalam rumah berdinding papan. Seorang perempuan yang telah memberikan cintanya yang begitu sejati dalam hidup sampai mati. Seorang perempuan yang menjadikan Tgk Abdullah Syafi'i menjadi tokoh yang penuh dengan kharisma menjadikan gerak dan langkahnya selalu diperbincangkan dan bahkan diikuti

Namun, 22 Januari 2002 sebelum Serambi Mekkah aman, damai dan tenteram, Tengku Lah lebih dulu meninggal dunia bersama sosok sejati sang istri mulia Ummi Fatimah dalam pertempuran tak berimbang. Dan bahkan mautpun tidak mampu memisahkan cinta sejati mereka dan kemudian mereka dimakamkan berdampingan bersama di pemakaman di belakang rumahnya di sebuah gampong bernama Blang Sukon Cubo Kabupaten Pidie Jaya. 

Ada media menulis seperti ini :Ia meninggal begitu dramatis bersama Ummi Fatimah binti Abdurrahman, istrinya yang tengah mengandung enam bulan, dalam keyakinan menjadi syahid. (ULF/Tim Liputan 6 SCTV).

Maka disaat kita mengagumi Tgk Abdullah Syafi'i maka nama Ummi Fatimah tidak bisa lepas dari perjuangannya seperti kata bijak" Dibalik kehebatan seorang suami ada sosok istri yang membentuknya". Dan mereka pantas dikenang dan tidak perlu dilupakan sesuai kata bijak, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Dan mereka berdua adalah pejuang sejati..!

Allahummafirlahum untuk mereka berdua..Amin...!

FAM Institue
Share:
Komentar

Berita Terkini