Dinsos Aceh Gelar Konferensi Pers Terkait Nasip Mahasiswa di Wuhan

Laporan: Admin author photo


BANDA ACEH - Dinas Sosial Aceh mengelar konferensi pers terkait nasip sejumlah mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan Tiongkok, China mulai mengalami krisis makanan dan minuman akibat dampak penyebaran virus corona di wilayah tersebut.

"Selain khawatir penyebaran virus Corona, mahasiswa Aceh di Wuhan saat ini mengalami krisis makanan dan minuman," kata Mulia Mardi salah satu mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di Wuhan saat jumpa pers di aula Dinsos Aceh, Minggu 26 januari 2020.

Mulia Mardi menyebutkan saat ini harga kebutuhan pokok di Wuhan naik tajam, sementara persediaan bahan pokok menipis dan sejumlah pusat perbelanjaan dan transportasi tidak diijinkan beroperasi. 

"Mulai pagi tadi, sejumlah transportasi mulai tidak beroperasi kecuali dalam keadaan darurat, sejumlah masyarakat disana juga tidak diijinkan untuk keluar rumah, sementara harga kebutuhan pokok naik 5 kali lipat," sebutnya. 

Mulia juga menyebutkan mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di Wuhan, China sebanyak 33 orang, namun 12 orang yang masih berada Wuhan, ungkapnya.

"Hanya 12 mahasiswa Aceh yang masih di Wuhan, sedangkan yang lainnya sudah pulang karena masa liburan," ungkap nya lagi.

Saat ini, kata Mulia, kondisi Mahasiswa Aceh di Wuhan, China dalam keadaan sehat dan berharap mereka bisa dipulangkan ke Aceh secepatnya.

"Kondisi mahasiswa Aceh disana dalam keadaan sehat. Mereka membutuhkan makanan dan minuman serta masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona," katanya lagi.

Seperti diketahui Mulia Mardi, mahasiswa Wuhan University,Sejak virus Corona menyerang wilayah Wuhan, mahasiswa pasca sarjana itu sedang berlibur ke Beijing dan tidak diijinkan masuk ke wilayah Wuhan karena daerah tersebut telah di isolasi. 

"Saat itu saya liburan di Beijing, saat ingin kembali ke Wuhan tidak diijinkan masuk dan daerah tersebut telah di isolasi, begitu juga mahasiswa Aceh berlibur ke Wuhan tidak diijinkan keluar dari wilayah itu," ungkapnya lagi.

Pihaknya berharap kepada pemerintah Aceh bisa memberi bantuan kepada mahasiswa di Wuhan terutama untuk membeli kebutuhan bahan makanan dan minuman yang sudah menipis sejak penyebaran virus Corona. 

"Saat ini mereka hanya membutuhkan makanan dan minuman, harga kebutuhan pokok juga mahal, saya berharap pemerintah Aceh bisa memberikan bantuan dana untuk mahasiswa di Wuhan untuk membeli kebutuhan pokok,karena hanya dengan danalah yang bisa dilakukan untuk membantunya,karena di sebabkan oleh putusnya transfortasi laut mau pun darat." Tutupnya. (Red) 
Share:
Komentar

Berita Terkini