Produksi perdana Pusat Belajar Pertanian Terpadu Lamteuba

Laporan: Admin author photo
BANDA ACEH | Setelah empat bulan lamanya peluncuran  pusat belajar pertanian terpadu di Lamteuba Aceh Besar  telah berhasil memproduksi komoditi pertamanya yaitu bawang merah. 

Dalam wawancara dengan wartawan penggagas sekaligus pemilik Pusat Belajar  Muslahuddin Daud mengatakan, dirinya sangat senang dengan keberhasilan ini dikarenakan komoditi bawang merah yg ditanam ini sangat minim faktor pendukungnya. 

Misalnya air yg masih mengandalkan tadah hujan, pola tanam awal yg masil alami tanpa menggunakan mulsa, pengendalian hama dan penyakit tanaman harus dihemat serta faktor pendukung lainnya. 

"Selama  ini metode penanaman yg menggabungkan pola tradisional dan perawatan mengawinkan agroclimate dan kebutuhan tanaman sesuai tahapan, ini salah satu role model yg dapat diplikasi," kata Muslahuddin. 

Menurut Muslahuddin, Keberhasilan ini sangat bermakna karena harga bawang merah juga dalam kondisi yg mahal diatas 30 ribu rupiah. 

"Pusat belajar ini direncanakan dibangun secara lengkap mulai dari kelengkapan sarana prasarana pelatihan hingga demoplot seluruh komoditi yang layak sebagai sekolah lapangan," lanjut Muslahuddin

Pertanian terpadu dalam ini adalah kombinasi tanaman kehutanan, perkebunan, hortikultur, farmakultur, perikanan, hingga peternakan.

"Peserta didik nantinya akan memiliki keahlian untuk memproduksi dgn hasil maksimal dari setiap komoditi. Pilihan komoditi akan disesuaikan dengan lokasi yang akan direplikasi dan target penghasilan yang diharapkan baik skala kecil, sedang atau besar, " ujarnya. 

Muslahuddin berharap replikasi ini akan terjadi pada petani perorangan, kelompok, koperasi, BUMG atau bahkan korporasi. Selain budidaya disini juga akan dilatih soal penyediaan agro input, vulue link dan nilai tambah, market linkage dan penguatan kelembagaan. ( ayu )
Share:
Komentar

Berita Terkini