Ronny Tuntut DPRK Aceh Timur Buat Permintaan Maaf Resmi atas Dugaan Pengusiran Wartawan

Laporan: Admin author photo
BANDA ACEH | Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mendesak Pimpinan DPRK Aceh Timur, segera memberi penjelasan kepada publik, dan membuat permohonan maaf secara resmi di media, terkait dugaan insiden pengusiran dua wartawan INews TV, saat berlangsungnya rapat antara DPRK dengan Bappeda Aceh Timur, Rabu 22 Januari 2020.

"Memangnya apa yang sebenarnya sedang dibahas, kenapa sampai wartawan tidak boleh tahu, dan harus disuruh keluar, nah ini mesti dijelaskan, dan jika memang terjadi kesalahpahaman, sebaiknya ada permintaan maaf secara resmi dan terbuka," kata Ronny, Kamis, 23 Januari 2020.

Ronny menegaskan bahwa pihak legislatif mesti menyadari dan memahami arti pentingnya suatu informasi bagi seorang wartawan, yang bekerja juga dilindungi undang - undang.

" Anggota dewan mesti ngerti, betapa pentingnya suatu informasi bagi seorang wartawan, walau sekecil apapun, karena hasil kerja wartawan itu adalah demi memenuhi kebutuhan informasi bagi publik, jadi tolong dewan ngerti, dan wartawan jangan dikilik -klik, apalagi sempat ada udang di balik batu,"

" Ini kan era keterbukaan informasi, semuanya serba transparan, jadi ngapain mesti wartawan nggak boleh tahu, ada apa," sebut putera Idi Rayeuk berdarah Aceh - Minang tersebut.

Ronny menyebutkan bahwa media merupakan  mitra penting bagi legislatif, dimana keduanya mesti sinergi dan saling menghargai peran masing -masing dalam kehidupan demokratik.

" Media itu mitra mereka, bukan anak buahnya, jadi mesti diperlakukan dengan baik dan semestinya. Dan satu hal lagi juga mesti diingat, di dunia ini, berkat media, karir politik seseorang  bisa cemerlang atau juga bisa tumbang ke dasar jurang, contohnya sudah banyak, jadi jangan coba - coba bersikap arogan dan sejenisnya, nanti kualat' pungkas eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh tersebut.

Di sisi lain, Ronny juga berharap, rekan - rekannya di media bersikap bijak dan mampu mengendalikan diri.

" Rekan - rekan media juga mesti memahami, mungkin terjadi miskomunikasi dalam suatu persoalan, mungkin saja maksudnya baik, tapi pas penyampaiannya mereka ke wartawan malah menimbulkan kesalahpahaman, mungkin ini problem komunikasi saja, jadi  kawan -kawan  jangan cepat marah, nanti lekas tua," canda Ronny menutup keterangannya.  (Red)
Share:
Komentar

Berita Terkini