"Jadi, dua rumah warga desa Kedai Padang terpaksa dibongkar. Sehingga penghuninya diungsikan ke rumah familinya," demikian ucapan Teuku Raja Cut, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) desa Keude Padang, kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh kepada Media NOA, Com, di lokasi, Jumat (1/5/2020).
Kedua Kepala Keluarga (KK), sebut Teuku Raja, yakni, Halimah (82) dengan jumlah tanggungan tiga orang. Kemudian M. Juned (55), dengan jumlah tanggungan empat orang.
Rumah yang dibongkar tersebut merupakan rumah yang kedelapan dan kesembilan setelah tujuh unit rumah warga sebelumnya dirobohkan saat kejadian abrasi serupa di tahun yang lalu.
"Sudah berulang kali terjadi, selain rumah warga juga memporak porandakan sejumlah fasilitas umum. Dan yang paling mengkhawatirkan saat ini telah mengancam keberadaan sejumlah rumah warga sepanjang bantaran sungai tersebut," sebutnya.
Sebelumnya, jelas Teuku Raja, pihak Pemerintah telah memberikan rumah bantuan kepada korban abrasi pada tahun 2018 silam. Namun dirinya sangat berharap hal yang serupa untuk diberikan kepada korban yang mengalami saat ini.
"Pihaknya berharap Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh agar perhatian serius menanggulangi erosi ini, serta segera mungkin dibangun tanggul penahan tebing disepanjang sungai desa Kedai Padang agar kejadian ini tidak terulang lagi," harap.(MUS)
