Mulyadi Angkat Bicara, Tiga Instansi Pendidikan Dukung Aktivitas Belajar Tatap Muka di Tengah Covid - 19 Merajarela

Laporan: Admin author photo

TAKENGON | Salah satu Aktivis Gayo, Mulyadi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Gmnl), mengkritik kebijakan yang sudah di sepakati tiga Instansi yang berperan aktif dalam dunia pendidikan di  Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Senin Tanggal 14/9/2020.


Mulyadi saat di hubungi media ini lewat via whatsapp dalam siaran persnya mengatakan, bahwa saat ini dimana Aceh Tengah masih dalam kawasan yang sangat darurat Virus Corona lantaran baru baru ini beberapa Dokter dan Perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon terjangkit Covid - 19 dan di umumkan Positif. 


Menurut Mulyadi, seharusnya pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah harus mengantisipasi agar penyebaran Virus Corona tersebut tidak berkembang luas demi keselamatan Masyarakat yang berada di dataran tinggi tanoh gayo tersebut. 


Disisi lain kata Aktivis Gayo itu, dari hasil perkembangan terkait Covid - 19 ini bahwa Aceh Tengah tidak sepantasnya membuka aktivitas proses belajar tatap muka yang sudah didukung oleh tiga Instansi yang berada di Aceh Tengah. 


Adapun proses belajar tatap muka ini di dukung oleh Dinas Pendikan Aceh Tengah, Drs. Uswatuddin MAP. Dinas Cabang Kabupaten Aceh Tengah. Drs Khaliddin MPd dan Kemenag Aceh Tengah. H. Saidi B, SAg. MA. Yang sudah menandatangani untuk melaksanakan belajar tatap muka di setiap sekolah mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Se Aceh Tengah. 


Mulyadi menyebutkan, Kebijakan tiga Instansi ini di anggap tidak profesional dalam keadaan saat ini, karna tidak tertutup kemungkinan jika terjadi proses aktivitas belajar tatap muka bisa mengundang penyebaran Virus Corona di Aceh Tengah.


Pasalnya, dengan kebijakan tiga Instansi tersebut ia merasa akan menjerumuskan para generasi penerus Aceh Tengah kedalam Wabah Virus Corona yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian serius oleh pemerintah baik masyarakat yang berada di tanoh gayo, lantaran telah masuk dalam jona merah. 


Jikalau sempat surat ketiga Instansi Pendidikan tersebut di laksanakan serta di dukung penuh oleh Pemerintah Aceh Tengah, maka dipastikan penyebaran Virus Corona akan lebih cepat menjangkit masyarakat Aceh Tengah, karena bila aktivitas belajar tatap muka siswa di lakukan tingkat keramaian dan kepatuhan para pelajar untuk menjalankan protokol kesehatan sangat di ragukan. 


Mulyadi menegaskan, jika tiga Instansi Pendidikan tetap berusaha melaksanakan proses belajar mengajar, ia akan menyurati Plt. Gubernur Aceh, Menteri Pendidikan, Menteri Agama dan MENPAN-RB agar ketiga Kepala Instansi tersebut di berhentikan karena kami anggap telah membahayakan keselamatan ribuan nyawa pelajaran dan masyarakat yang berada di Aceh Tengah. Tutupnya. (SY/Sumarsono)

Share:
Komentar

Berita Terkini