Dok. Ist |
JAKARTA | Terang Pangannya, Terang Sandangnya dan Terang Papannya merupakan motto Program Indonesia Terang yang digagas Dirut PT.Imza Rizki Jaya Group, Dr (Cn) Hj Rizayati SH,. MM untuk Indonesia dari Sabang(Aceh)-Marauke(Papua).
Program
Indonesia Terang(PIT) adalah program pengadaan penerangan jalan umum tenaga
surya atau disebut solar cell kepada seluruh desa, pemukiman, untuk menerangi
jalan jalan yang masih belum terjangkau PLN atau listrik Negara, sehingga
kehadiran PJUTS sangat membantu masyarakat indonesia di bumi Nusantara ini.
Launching atau
hibah lampu tenaga surya dari Hj.Rizayati ini sudah dimulai, sejak tahun 2019
secara bertahap, untuk seluruh indonesia , diantaranya sejumlah besar
daerah-daerah terpasang, di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, NTT, Jawa Tengah,
Bontang, Sulawesi, Gorontalo, Bogor, Pidie Jaya, Palembang, Kudus, Sulawesi
Barat, Sulteng, Makassar, sudah dilakukan pemasangan PJUTS.
Masyarakat
Indonesia yang telah menikmati PJUTS hibah dari PT.IRJ itu memberikan apresiasi
positif atas kehadiran pimpinan PT.IRJ, Hajjah Rizayati ke Desa mereka
bersamaan membawa cahaya terang.Indahnya, cahaya PJUTS telah meminimalisir sisi
kegelapan sebagian besar Nusantara ini, dan menekan angka kriminalitas di malam
hari.
Apresiasi dan
penghargaan itu laksana api nan tak
kunjung padam, dimana warga yang merasakan manfaat dari lampu tenaga surya memiliki
animo untuk menjaga dan merawatnya, seperti yang diharapkan oleh Bos PT.IRJ itu,
tentu harapan-harapan itu diungkap juga oleh Pimpinan daerah, semisal Gubernur,
Wali Kota,Wakil Walikota, Camat, Kepala Desa dan Tokoh Ulama dan Masyarakat se
Nusantara yang sudah menikmati energi terbarukan, Lampu Tenaga Surya.
Kehadiran
Hj.Rizayati dalam rangka meresmikan Program Indonesia Terang, secara konsisten
mendapat sambutan hangat nan luarbiasa, dari pemerintah setempat, tokoh ulama,
tokoh adat dan pemuka masyarakat, perempuan desa, anak-anak ikut semarakkan
kedatangan Hajjah Rizayati dibarengi dengan adat,tarian, dan tradisi
kedaerahan.Sungguh nusantara ini memiliki beragam corak suku budaya, tercatat
ada 714 bahasa di nusantara.Ini kekayaan yang tidak dimiliki kebanyakan Negara lainnya
di dunia.
Perempuan yang
dinobatkan sebagai Srikandi Cut Nyak Cahaya Jeumpa ini oleh tokoh ulama
kharismatik, H.Muhammad Amin(Tu Min), Blang Blahdeh, di Bireun, Aceh, sangat
tepat karena kesantunan, Kecantikan dan kedermawaan mewarisi Ratu Raja Jeumpa.Permaisuri
Raja yaitu, Ratu Meureudom Ratna,menurut sejarah makamnya Ratu Meurudom Ratna
berada ditengah perkampungan warga, tepatnya
di Simpang Kuala Jeumpa, masih berdekatan dengan Blang Seupeng di Bireun
Aceh.Sejarah menyebutkan, kerajaan jeumpa pernah diserang oleh pasukan Cina,
Thailand dan menculik permaisuri Raja dan di boyong ke negeri Pahang, Malaysia.Namun
dalam tempo singkat, sang Permaisuri Raja dapat dibawa kembali ke Blang Seupeng.Saat
itu Panglima Prang Raja Kera berasal
dari Ulee kareung, Samalanga berhasil menaklukkan Raja Cina.Dan, kisah ini
mirip yang dialami Hj Rizayati, makanya tokoh ulama (Abu Tumin), sangat tepat
memberi gelar Srikandi kepada Hj.Rizayati
wanita inspiratif bangsa.Lantas tokoh mana, yang berani “menggugat” eksistensi
gelar Srikandi, sedangkan Hj.Rizayati tidak pernah tahu akan diberi gelar
terhormat itu.
Hajjah Rizayati
dalam kerja kerasnya membangun Indonesia terang, perusahaan dipimpinnya
mendapat penghargaan terbaik nasional dari sejumlah lembaga, diantara katagori,
‘The Best Inovative Woman Bussines Figures 2020, The Most Excellent
Lighting Contraktor&Service
Excellent 2020, Best National Achievement Prestigious Award 2020.Penghargaan
tersebut atas prestasinya dalam meningkatkan kontribusi bagi pengembangan
bisnis dan pembangunan nasional.
Dalam setiap
kesempatan hibah PJUTS, Hj Rizayati mengatakan, pihaknya tetap komit dalam
program PIT.kehadiran PJUTS tidak hanya memberi akses penerangan pedesaan,
melainkan dapat menggerakkan potensi ekonomi masyarakat, sehingga usaha lebih
produktif dan taraf hidup lebih meningkat.
“ Hadirnya program Indonesia Terang dengan hibah lampu PJUTS, kiranya menjadi jendela bagi masyarakat untuk lebih terang, hatinya, pikirannya dan terang dalam ibadahnya,” harap Hj.Rizayati (hasballah basyah)