Dok. Ist |
AcehPress.com, MEUREUDU | Ulama kharismatik Aceh, Tgk.H.Usman Ali disapa Abu Kuta Krueng didampingi Ketua RTA Aceh, Abiya Tgk H.Anwar Kuta Krueng dan sejumlah santri bertakziah membaca doa di kediaman almarhum Irwan Hafni bin Abdul Hamid, di Kampung Keude Ule Gle,Kab.Pidie Jaya,Aceh, Rabu(10/2/2021).
Pantauan Media
ini rumah duka, semua keluarga masih
bersedih.Dan sejak senin hingga berita ini diturunkan, rabu(10/2/2021) tampak
berbagai kalangan hadir meyampaikan doa duka cita, dengan bertahlil maupun bertakziah.Dan Abu Kuta krueng
memiliki tali persaudaraan kuat dengan Almarhum.
Almarhum Irwan Hafni,
meninggal dunia diperkirakan
mengalami sakit asam urat dan
kolestrol.Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak laki laki,
Syarial Oufar Fattan(23) dan Fikra A.Ikram(20).
Menurut sumber keluarganya, hari itu Senin,
(8/2/2021), sekitar Pukul.07.00 WIB pagi, almarhum mengeluh sedikit sakit
dideritanya.Sedianya almarhum di rawat di RSUD Pidie Jaya, namun atas inisiatif
Keluarga, baiknya di rawat di RS.Fauziah Bireun, sebab di Bireun
ada adik kandung almarhum, yaitu Imran,A.Hamid(suami Hj Rizayati).
Sekitar dua jam perawatan di RS.Fauziah, akhirnya
Irwan Hafni bin Hamid menghembuskan nafas terakhir.Dengan cepat kabar duka itu
beredar, sementara dua anaknya sedang Jakarta, karena bekerja pada Perusahaan PT
Imza Riski Jaya(PT IRJ) milik, Dr (Cn)Hajjah Rizayati SH, MM.
Hari itu juga, Hj.Rizayati mengambil sikap, untuk
segera pulang ke Aceh bersama sejumlah keluarga, serta dua orang asisten
pribadinya.
“ Musibah ini datang dari Allah SWT, setiap yang hidup
pasti akan merasai mati. Almarhum sangat dekat dengan saya, ia sudah seperti
abang kandung sendiri,” ujar Hj Rizayati didampingi suaminya H.Imran A.Hamid.
Kepergian Irwan Hafni anjutnya, menjadi duka mendalam
bagi kami, namun itulah yang terbaik bagi Allah SWT.Almarhum, minggu lalu, saat
mengantar kami kembali ke Jakarta melalui Bandara Malikus Saleh, Lhok Seumawe ,
sempat berbincang banyak dan sangat gembira.
“ Ternyata ini sebuah tanda, seakan ia mengatakan,
inilah pertemuan terakhir kita semua,”kenang Hj.Rizayati lirih, sembari menetes
air mata (Hasballah Basyah).