Dok. Ist |
Setibanya di Villa Bogor, bersama keluarga , tim Indonesia terang,
dan Founder,Teuku Eddy Fondation, Hj Rizayati disambut hangat, oleh anak- anak
yatim ,di ponpes binaannya itu.
“Ibarat Ibu dan Anak, begitulah akrabnya, sehingga ,Bunda
Rizayati(panggilan akrab di ponpes), mendapat pelukan puluhan anak anak yatim
puteri, mereka tampak bergembira sekali
hadirnya Bunda.
Pemandangan indah itu, bunda sangat terharu, dengan anak-anak
binaanya itu, tak pelak lagi airmata bunda mengalir tanpa diundang.
Airmata bunda mengalir, seakan seribu sungai mencari muara,
begitulah kedekatannya, saat bersua dengan anak -anak yatim.
“Islam mengajarkan, bahwa, siapapun yang meyantuni anak-anak yatim
dan memeliharanya, maka ia akan menjadi sangat dekat dengan Rasulullah SAW,
kelak di Surga “
Bunda Hj Rizayati, tampaknya sudah mengkonsumsi nilai-nilai islami
ini, mendapatkan tiket syurga, tidak mudah membalikkan telapak tangan,butuh
proses panjang.
Kasih sayang, kecintaan, kedekatan dan cara-cara bersikap, dalam
membahagiakan anak yatim, merupakan model yang diaplikasi Bunda Hj Rizayati
bagi anak binaannya.
Dalam surat Al Mau’un , Surat ke -107 , diturunkan di Makkah, berisi
tujuh ayat, inti didalamnya, Allah SWT melarang orang-orang munafik pada saat
itu, mendustakan agama dan menghardik anak yatim.
Kedekatan Bunda Rizayati, dengan anak anak yatim binaannya ini,
telah meneladani suri tauladan Rasulullah SAW, selain membina, mengayomi dan memberi
mereka perlindungan serta masadepan.
Bunda Rizayati berhati tulus, di malam pembacaan puisi, dan pemberian kado, seorang santri yatim,
membacakannya, puistis sekali, berbunyi, “Dok. Ist
“ terima kasih, kepada bunda Hj Rizayati, atas semua yang telah
diberikan, semoga kebahagian, yang telah bunda berikan kepada kami, akan
dibalas dengan kebahagiaan dunia dan akhirat,”
Sebuah bentukan mirip prosa, yang memiliki nilai-nilai sastra,
dilantunkan oleh seorang yatim yang tulus dan mengharap Ridha-Nya, jika tidak
berlebihan, puisi itu tadi adalah seberkas doa, yang nilainya tiada tara.
Bunda Hj Rizayati, berkunjung selama dua hari dan banyak
cerita-cerita bersama yatim piatu di sana.Ada rasa tak ingin berpisah, namun
bunda harus kembali.
Sebelum kembali Bunda Hj Rizayati berpesan, inti pesan itu diukir
dalam bentuk moto: ”menata hati meraih ridho Ilahi.”
“Semangat dan belajar terus anak-anakku, masadepan indonesia,
dipudak kalian nantinya, dengan ilmu diperoleh, akan menerangi Indonesia,”
pinta Bunda, dengan mata berkaca -kaca. (Hasballah B)