Program TMMD Reguler Ke 110 Kodim 0111 /Bireuen sebagai pemantik perekonomian masyarakat desa terpencil

Laporan: Admin author photo
Program TMMD Reguler Ke 110  Kodim 0111 /Bireuen sebagai pemantik perekonomian masyarakat desa terpencil
Dok. Ist

Acehpress.com, BIREUEN | Memasuki Desa Alue Limeng kecamatan Jempa kabupaten Bireuen  Harapan menuju sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 Kodim 0111/Bireuen di desa , wilayah Kabupaten Bireuen, bukan hal yang mudah. Bila menggunakan kendaraan roda dua bila hujan sangat becek.

Tekstur tanah liat yang dilalui berwarna kuning dan licin. Bila tidak hati-hati kendaraan motor amblas dan bisa jatuh. Sekitar tiga kilometer jalan raya untuk memasuki sasaran TMMD. Kawasan sekitar jalan tersebut dulunya merupakan rawa-rawa, hutan dan tidak ada jalan untuk dapat menuju desa alue limeng , maka warga harus berputar dulu untuk menuju jalan raya.

Namun impian warga desa alue limeng terkabul dengan dibangunnya jalan sepanjang 10 kilo  dan jembatan penghubung dilakukan secara gerebek personel Satuan Tugas TMMD dan masyarakat untuk membuka akses jalan. Cara babat alas tersebut dengan penuh semangat dilakukan oleh personel TNI dan warga guna mewujudkan harapan untuk menikmati kemudahan akses jalan.

“Awalnya ini rawa ketebalan 50 senti, kita naikan jadi dua meter. Dan tidak ada jalan karena tertutup hutan, maka dibuka aksesnya,” kata Komandan Kodim 0111 /Bireuen   Letkol Inf Zainal Abidin Rambe, S. Sos. selaku Komandan Satgas TMMD ke-109 , Sabtu (20/3).2021

Para personel TNI dan masyarakat dengan penuh semangat membangun jalan dan jembatan sepanjang delapan kilometer dan lebar delapan kilometer serta kedalaman empat meter.

Faktor cuaca yang menjadi penghalang, namun tidak membuat mereka putus asa untuk suatu keberhasilan dan impian memiliki jalan untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Apalagi puluhan tahun akses jalan tidak ada menuju kota kecuali menghubungkan ke kecamatan Jempa dan juli.

Dahulu, kala akses jalan belum tersentuh oleh pembangunan, warga harus menempuh jarak berkilo-kilo meter untuk sampai ke jalan raya, ditambah lagi saat hujan. Anak-anak mereka yang hendak ke sekolah terpaksa harus berjuang di tengah lumpur untuk belajar ke sekolah.

Pelaksanaan TMMD dilakukan mulai 1 maret hingga 20 Maret 2021, serta melibatkan Polri dan mahasiswa dam Masyarakat Bukan hanya pembangunan fisik tapi juga non fisik, serta renovasi tiga tempat ibadah, yakni Mesjid Dan Musalla, Rumah rehab warga .

Pembangunan Partisipatif, Kerjasama secara guyub TNI dan masyarakat dalam pembangunan fisik dan non fisik di desa Alue Limeng dengan satu harapan, yakni keberhasilan, serta melibatkan Pemerintah Kabupaten Bireuen selaku mitra kerja.

Kemanunggalan TNI dengan rakyat harus selalu ditumbuhkembangkan dan dimantapkan secara terus menerus. Salah satu kegiatan operasi bhakti TNI yang langsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat, di mana pemerintah Bireuen mengelontorkan dana sebesar Rp1,2 miliar untuk program TMMD ke-110di Bireuen  Hal ini tentu mempercepat pembangunan di kawasan tersebut dengan pembangunan partisipatif yang melibatkan masyarakat.

Sebanyak 150 warga di kawasan tersebut bergabung bersama TNI sebanyak 200 personel untuk pembangunan jalan dan jembatan serta pembangunan tambahan pada hari Selasa (15/3) sudah rampung 85 persen.

"Satgas sangat bekerja keras selama sebulan ini. Tapi itu merupakan bentuk pengabdian kita kepada negeri, dan turun langsung untuk menuntaskan apa yang menjadi kesulitan warga," kata Dandim. Berharap semua pengabdian prajurit ini dapat di jaga dan dinikmati oleh seluruh masyarakat desa alue limeng.

TMMD ke-110 di desa Alue Limeng Harapan ini merupakan implementasi dari komunikasi dan pembangunan partisipatif sangat terlihat, dimana untuk renovasi tiga rumah ibadah Mesjid dan Rehab rumah, Musalla.

“Semampu kamilah untuk membantu menyamankan dan memperindah Mesjid dan jalan. Dan masyarakat memintanya,”  .

Hal lain pula dilakukan  dengan melakukan komunikasi partisipastif, dimana dalam pembangunan jalan tersebut ada lahan salah satu warga yang dilalui untuk pembangunannya. Dia mengatakan bahwa sebelumnya pemilik lahan tidak mau melepas lahannya. Namun begitu tahu bahwa lahan digunakan untuk pembangunan jalan milik publik langsung menyetujui lahannya digunakan.

Untuk itu diperlukan komunikasi antara pemerintah dalam hal ini TNI sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pembukaan jalan tembus dari Dari Juli sampai ke Jempa dengan 10 kilo Jalan tembus jalan besar untuk mempersingkat waktu bagi aktivitas masyarakat dalam rangka memperlancar roda ekonomi warga.

Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembangunan. Komunikasi menjadi salah satu sarana yang sangat penting dalam menjaga interaksi dan hubungan antara masyarakat dengan lingkungan sosial maupun masyarakat dengan TNI.

Pada akhirnya integrasi dan sinergi atau kemanunggalan TNI dengan rakyat akan semakin kuat dan tangguh. Terwujudnya ini akan menjadikan elemen kunci bagi suksesnya pembinaan teritorial dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketahanan wilayah.

Bahkan ini memperlancar jalur perekonomian warga dan menghemat biaya BBM yang digunakan untuk kendaraan. Biasa mereka berjalan berpuluh – puluh kilometer saat ini, berkurang tujuh kilometer atau setengah jam waktu tempuh.

“Dengan dibukanya akses jalan ini, warga membuka komunikasi dan wawasan serta saling mengembangkan satu daerah dengan daerah lainnya dan meningkatkan perekonomian,” katanya

Bahkan tidak menutup kemungkinan kawasan ini membuka potensi untuk pembentukan sentra ekonomi baru di Desa Alue Limeng. Warga tidak perlu jauh – jauh lagi membawa hasil perkebunan untuk dijual ke pusat kota Bireuen

Pembukaan akses jalan penghubung dua kecamatan  ini memberikan dampak mutualisme dapat melalui jalan baru termasuk masyarakat lain yang melintasi. .

Bila ada sentra ekonomi baru di kawasan tersebut otomatis kebutuhan primer warga dapat terpenuhi. Dimana lahan yang luas dan akses jalan sudah terbuka akan memudahkan implementasinya.

Hal itu mendapatkan apresiasi dari warga setempat. Dengan antusias warga berbondong-bondong mengunjungi lokasi, untuk melihat sekaligus menikmati langsung jalan yang dibangun oleh Satgas TMMD ke-110 Kodim 0111/Bireuen.

Salah satunya adalah Jalaluddin warga  Desa Alue Limeng , ia bersama anak datang langsung melihat kondisi jalan dan jembatan yang tadinya belum ada menjadi ada.

"Perasaannya senang sekali, ini sudah lama menjadi impian kami warga disini. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan TMMD, kami tidak lagi lewat jalan yang sulit apa lagi kalau sudah hujan rintangan dalam perjalanan semakin berat. Kami warga disini sangat bersyukur sekali dan mengucapkan terimakasih kepada TNI," kata Jalaluddin di desa Alue Limeng, kecamatan Juli , Selasa (15/3).

Bupati Bireuen H.Muzzakar Agani  memberikan apresiasi atas hasil kerja Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 Kodim 0111/Bireuen yang sudah lakukan pembangunan fisik dan non fisik.

"Saya turut bangga mengapresiasi sebesar- besarnya dimana tugas ini apabila dikerjakan oleh pemborong tidak akan selesai dalam waktu satu bulan," kata Bupati Bireuen. Dia mengungkapkan bahwa berkat kerja teman - teman TNI/Polri di lapangan, maka pembangunan badan jalan. Program TMMD ini telah banyak membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Iskandar)

Share:
Komentar

Berita Terkini