Warga Meunasah Pase Tiba Raya Adakan Tot Apam Besama

Laporan: Admin author photo
Warga Meunasah Pase Tiba Raya Adakan Tot Apam Besama
Dok. Ist


AcehPress.com, PIDIE | Pesatnya perkembangan zaman berimbas memudarnya tradisi tôt apam. Namun, tradisi ini masih tetap bertahan di sejumlah wilayah, terutama di Pidie, Aceh. Setiap datangnya buleun apam (bulan ketujuh dalam hitungan tahun Aceh), kaum ibu beramai-ramai melaksanakan khanduri apam. Tapi yang sangat menarik tradisi tot Apam kali ini di pidie dilakukan serentak di Sekolah sekolah yang ada di pidie,seperti halnya hari ini yang sedang dilakukan oleh Ibu Ibu di Gampong Tibaraya Meunasah Pase Kecamatan Mutiara Timur Minggu (7/3/2021) .

Apam (serabi) merupakan kue tradisional Aceh, yang dibuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, garam dan gula pasir. Lalu adonan yang sudah diaduk, dimasak dalam sebuah caprok tanoh (periuk tanah) yang berukuran kecil.

Namun, saat dimasak biasanya tidak menggunakan kompor atau kayu bakar. Kaum ibu-ibu biasanya memasak dengan  ôn ‘ue thô (daun kelapa kering). “Masaknya lebih enak menggunakan daun kelapa kering dibandingkan kompor,” kata Kak Fit, salah seorang warga Meunasah Pase Tibaraya.

Namun, sangat disayangkan ketika banyak generasi jaman sekarang mulai melupakan kuliner tradisional khas Aceh. Karena, di Aceh setidaknya memiliki sekitar 154 jenis makanan tradisional, selain apam, juga ada timphan, canggruek, leughok, bulukat kuah tuhe, serta masih banyak lagi.

“Tradisi tôt apam (bakar apam) sekarang ini banyak yang sudah hilang. Biasanya tiap tahun ada. cuma biasanya masyarakat hanya memasak di rumah lalu diantar ke tetangga,” kata Kepala Desa Gampong Tibaraya ,Murdani.

Namun pada tahun ini dan juga tahun sebelumnya  Kepala Desa Tibaraya Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie menghimbau kepada seluruh Masyarakat Tibaraya  untuk berinisiatif untuk bersama-sama menggelar tradisi tôt apam di Dusun Dusun atau meunasah masing masing  yang ada di Gampong Tibaraya.

Hal ini dilaksanakan untuk menjaga tradisi yang sudah turun temurun. “Supaya generasi muda sekarang tahu tradisi tôt apam itu, bukan hanya mendengarnya saja,” ujarnya.

Apam, siap disajikan

Pantauan tim Media acehpress.com  acara ini berlangsung ramai dan khidmat. Terlihat Ibu ibu dan  masyarakat sangat kompak baik kaum laki-laki maupun perempuan bahu-membahu demi menyukseskan acara ini.

Sehingga, untuk membangkitkan tradisi tôt apam, serta memperkenalkan kuliner tradisional itu kepada generasi muda sekarang, maka digelarlah acara memasak tersebut yang diikuti oleh kaum ibu-ibu.

Padahal, jika dikelola dengan baik, tradisi tôt apam ini diyakini dapat menjadi salah satu obyek untuk menarik wisatawan, terutama para pemburu kuliner.(Baihaki)

Share:
Komentar

Berita Terkini