Tu Sop Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyyah Jeunieb Tutup Event Gema Muharram

Laporan: Admin author photo

BIREUEN | "Memiliki akhlah yang mulia adalah modal utama dalam menyukseskan masa depan. Secerdas apapun seorang manusia, ia tidak bisa menjadi manusia seutuhnya apabila memiliki karakter dan kepribadian buruk. Karena kepribadian buruk akan merusak tatanan hidup. Baik antar sesama manusia, maupun dengan Sang Pencipta"

Demikian sekelumit kesimpulan yang disampaikan oleh Tgk H. M. Yusuf Abdul Wahab atau biasa disapa Tu Sop di hadapan ribuan santri yang memenuhi halaman dayah yang dipimpinnya, di Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb,  kata Tarmizi Age akrab disapa Mukarram warga Aceh Jakarta saat bertamu ke sana, Jumat, 19 Agustus 2022 malam.

Lebih lanjut Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) itu menjelaskan saat menutup event Gema Muharram di Dayah Babussalam Al-Aziziyyah Jeunieb yang  dibuka pada Jumat 12 Agustus dan berakhir Jumat 19 Agustus 2022 semalam, bahwa tantangan lembaga pendidikan, khususnya dunia dayah hari ini adalah bagaimana menyiapkan generasi emas yang beriman, berilmu dan berakhlak, tegasnya.

"Untuk melahirkan generasi terbaik masa depan, setiap komponen harus berupaya untuk bagaimana membentuk lingkungan yang menjadi energi positif yang membentuk karakter setiap orang yang hadir di lingkungan itu secara alamiah. 

Maka untuk itu, kepada para santri dan guru-guru di dayahnya, Tu Sop berpesan untuk terus berkiprah menjadi teladan yang baik bagi generasi selanjutnya.

"Melalui panggung Gema Muharram ini, saya menitipkan pesan pada semuanya. Jadilah seperti salju yang lembut,  tetapi mampu memberikan pengaruh yang dominan pada setiap yang bersentuhan dengannya", tutup Tu Sop dalam acara penutupan Gema Muharram Babussalam Al Aziziyah tahun 1444 H.

Ketua umum Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Tgk Ihsan saat ditanya mengatakan bahwa ini merupakan acara khusus penutupan serangkain kegiatan menyambut tahun ajaran baru. 

Dalam kegiatan tersebut diadakan sejumlah musabaqah antar santri,  diantaranya, musabaqah hifzul kutub, qiraatul kutub dan fahmil kutub, jelas Tgk Ihsan.

Penutupan acara dilaksanakan memang cukup meriah dengan penampilan berbagai kreatifitas dan seni. 

Seperti drama musikal, rapai dan pemutaran film berdurasi 40 menit yang mengisahkan perjalanan santri dalam menggapai cita-cita, ujar Ketua umum dayah tersebut.

Film berjudul "merangkai asa menembus cita-cita" itu mendapat perhatian yang cukup baik dan aplus dari seribuan lebih orang yang memenuhi komplek dayah yang terletak di Jeunieb, Kab. Bireuen itu, tutu Tarmizi Age. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini