BANDA ACEH | Proses pelantikan ketua DPD Partai GERINDRA Aceh Fadhlullah, S.E atau sering disapa Dek Fad itu berlangsung di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Selasa 20 December malam, acara tersebut ikut mewarnai dengan pemasangan foto Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Teungku Abdullah Syafi'i, kata Tarmizi Age akrab disapa AL Mukarram Eks GAM Denmark, Senin ( 26/12/2022 ).
Keberanian ketua Gerindra Aceh yang baru dilantik itu perlu diapresiasi, karena telah mengangkat sosok almarhum Wali Naggroe Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Teungku Abdullah Syafi'i menjadi pahlawan Aceh sejajar dengan para pahlawan terdahulu.
"Ini sebuah prestasi dan seluruh rakyat Aceh perlu memberi jempol kepada Dek Fad atas inisiatifnya, sehingga nama Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Teungku Abdullah Syafi'i kembali mengeema di tanah rencong sebagai pahlawan," ujar Mukarram.
Pria yang pernah keluar masuk hutan di Aceh saat konflik itu menambahkan, "saya sempat bertemu dan berbicara dengan ketua baru DPD Partai Gerindra Aceh Fadhlullah, katanya, Ia bahkan mengusul agar pemerintah Aceh menulis buku perjuangan Aceh dari 1976 hingga 2005, sehingga anak cucu orang Aceh tidak lupa sejarah.
Setiap warga harus ingat sejarah bangsanya masing-masing, hanya orang-orang dungu yang buta sejarah, tambah Fadhlullah.
Sebagai bahagian dari mantan aktivis GAM, Mukarram melihat Dek Fad sebagai salah satu komandan dalam garis perjuangan GAM pada waktu itu, sudah sangat berani dan berada di jalan yang benar, terhadap perjuangannya untuk menghargai sosok Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Teungku Abdullah Syafi'i.
Bahkan Mukarram meminta ke Dek Fad agar Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Teungku Abdullah Syafi'i diperjuangkan menjadi pahlawan nasional.
Selanjutnya harapan Eks aktivis GAM itu lagi, sebenarnya sudah sepatutnya sebagai pemimpin pejuang Aceh, foto Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Teungku Abdullah Syafi'i itu di pasang disetiap kantor bupati dan wali kota di Tanah Rencong, termasuk foto-foto pejuang lain di wilayah-wilayah dan daerah-daerah, pungkas Mukarram. (*)
