Kapolres Aceh Tamiang Ikuti Zoom Metting bersama Forkompimda

Laporan: AYU RAHAYU author photo

Aceh Tamiang -- Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis, SIK, MH, mengikuti Zoom Metting bersama Forkompimda Aceh Tamiang di Aula gedung Bupati Aceh Tamiang, Jumat (27/01/2023).

Kasi Humas Polres Aceh Tamiang, AKP Untung Sumaryo melalui siaran tertulisnya menjelaskan, giat Zoom Metting membahas tentang Roadshow dalam rangka percepatan penanganan gangguan tumbuh kembang anak (stunting) melalui sistem pemerintah berbasis eletronik (SPBE) dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim pada kabupaten dan kota.

"Ada beberapa poin penting yang disampaikan dalam Zoom Metting tersebut, salah satunya poin pertama yang disampaikan oleh Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin tentang mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022", kata Kasi Humas

Ditambahkannya, menurut Menkes bahwa Presiden RI Joko Widodo pernah mengatakan dalam forum tersebut jika stunting bukan hanya urusan tinggi badan saja, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental dan munculnya penyakit - penyakit kronis.

Kemudian mengenai Infrastruktur dan lembaga yang ada harus digerakkan untuk memudahkan menyelesaikan persoalan stunting, dari lingkungan mulai dari air bersih, sanitasi, rumah yang sehat, ini merupakan kerja terintegrasi dan harus terkonsolidasi.

“Dikatakan Menkes target harus turun diangka 14%, dan itu bukan target yang sulit hanya kita mau atau tidak mau, asalkan bisa mengonsolidasikan semuanya dan jangan sampai keliru cara pemberian gizi. Hasil SSGI ini untuk mengukur target stunting di Indonesia, sebelumnya SSGI diukur 3 tahun sekali sampai 5 tahun sekali. Menkes mengatakan mulai 2021 SSGI sudah dilakukan setiap tahun", terangnya.

Kasi Humas mengatakan, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin penurunan stunting ini terjadi di masa pandemi bukan terjadi di masa biasa, menkes berharap dimasa yang normal tahun ini penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai.

"Menurut Menkes secara jumlah yang paling banyak penurunan angka stunting adalah di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten", katanya.

AKP Untung Sunaryo menuturkan, dalam giat Zoom Metting tersebut dikatakan oleh Mentri Kesehatan bahwa metode survei seperti itu sudah dilakukan selama 3 tahun dengan bekerja sama Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

”Menkes berkata kalau mau mengejar penurunan stunting hingga 14% artinya mesti turun 3,8% selama 2 tahun berturut - turut dengan caran mesti dikoordinasi oleh BKKBN dan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain. Standard WHO terkait prevalensi stunting harus di angka kurang dari 20%, Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik melalui 2 cara utama yakni intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia 6 sampai 2 tahun", Jelas AKP Untung Sumaryo.

Hadir dalam giat Zoom Metting tersebut, diantaranya, Kapolres Aceh Tamiang  AKBP Muhammad Yanis, S.I.K, MH; Pj. Bupati Aceh Tamiang Drs. Meurah Budiman, SH. MH; Dandim 0117/Atam Letkol CZI. Alfian Rachmad Purnamasidi SIP. M.si; Ketua DPRK Suprianto,ST; Kasidatun Kejari Aceh Tamiang Andy Zulanda SH.

Kemudian, Kadinkes dr. Mustqim; Staf Ahli Bupati Sepriyanto; Danramil 04/bdh Lettu Faisal Hadi dan Kadis DPMKPPKB (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana) Aceh Tamiang Mix Donal SH.
Share:
Komentar

Berita Terkini