Doa Anak Yatim Buat Musannif-Sanusi Insyaallah Menang Di Pilkada Aceh Besar

Laporan: AYU RAHAYU author photo



Aceh Besar - Pasangan calon (Paslon) Bupati Aceh Besar, Tgk Musannif SE SH dan Wakil Bupati Aceh Besar, Sanusi menyantuni anak yatim saat momen Peusijuk dan Pengukuhan Tim Pemenangan Paslon Musannif-Sanusi Hasyim, di Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Darussalam, Aceh Besar, 24 September 2024.

Penerima santunan, Muhammad Izzudin mengucapkan teriam kasih pada paslon Musannif-Sanusif yang memberikan perhatian serius terhadap anak yatim.

"Semoga Pak Musannif dan Pak Sanusi menang dalam Pilkada Aceh Besar, sehingga bisa memberikan perhatian lebih luas bagi anak yatim di Aceh Besar," ujarnya saat diwawancarai media ini.

Sementara Tgk H Musannif SH menegaskan tidak mempersoalkan nomor urut yang diperolehnya bersama pasangan, pasca ditetapkan paslon Musannif-Sanusi sebagai peserta Pilkada Aceh Besar dengan nomor urut 4.

"Nomor ini milik Allah, dan Allah yang menentukan siapa yang terpilih," jelasnya saat kampanye pengukuhan tim pemenangan yang dihadiri sejumlah ulama Aceh Besar.

Ia merespon positif dengan nomor urut 4, sebagai isyarat empat sifat mulia Rasulullah yang selalu diagungkan dan diamalkan muslim, yaitu sidik, amanah, tablihg dan fatanah.

"Inilah sifat yang selalu kita praktikan dan akan diterapkan dalam kepemimpinan saya nantinya. Semua memang berharap nomor satu, tapi hakikat yang diharapkan adalah juara satu, artinya menang dalam pesta demokrasi," jalas Tgk Musannif.

Ulama yang peusijuk paslon Musannif-Sanusi adalah Abi Tajuddin Lampisang. Abu H Mufaddhal Lam Ateuk, Abu H Muhammad Leubok, Abu Sabirin Beutong, Ayah H Muhammad Faisal Krueng Kalee.

Untuk di ketahui 

Musannif & Sanusi, Warisan Ulama dan Semangat Perjuangan & Perubahan untuk Aceh Besar yang Mandiri

Musannif Sanusi adalah sosok yang diwarisi semangat perjuangan dari darah ulama besar Aceh, Abu Hasan Krueng Kalee, yang merupakan kakeknya. Dalam sejarah perjuangan Aceh, Abu Hasan Krueng Kalee dikenal sebagai seorang ulama berpengaruh yang memiliki pemikiran cemerlang. Saat Tgk. Daud Beureueh mengajak Aceh untuk bergabung dengan Indonesia, Abu Hasan memiliki pandangan berbeda. Beliau menganjurkan agar Aceh berjuang secara independen dan berdiri sendiri sebagai sebuah entitas yang merdeka. Namun, pandangan ini tidak diikuti oleh Daud Beureueh, dan setelah beberapa waktu, Daud Beureueh menyesali keputusannya karena tidak mendengar nasihat dari Abu Hasan.

Warisan pemikiran yang cemerlang dan visi kebebasan ini tampaknya mengalir dalam diri Musannif Sanusi. Sebagai cucu dari Abu Hasan Krueng Kalee, Musannif membawa semangat perjuangan yang tak lepas dari nilai-nilai keislaman yang dipegang teguh oleh kakeknya. Oleh karena itu, sangat wajar dan layak jika Musannif Sanusi diberikan kesempatan untuk memimpin Aceh Besar sebagai bupati. Jiwa ulama yang ada dalam dirinya menjadi modal kuat untuk memimpin dengan bijaksana dan visioner, menjaga identitas Aceh yang berakar pada tradisi Islam dan sejarah perjuangan.

Pasangan Musannif, Sanusi Hasyim, juga dikenal sebagai figur yang memiliki semangat besar dalam membangun daerah. Dengan jaringan yang kuat, termasuk hingga ke pusat pemerintahan di Jakarta, Sanusi Hasyim dapat menjadi mitra yang tepat dalam membangun Aceh Besar. Kombinasi antara jiwa ulama dalam diri Musannif Sanusi dan semangat perjuangan serta kemampuan membangun yang dimiliki Sanusi Hasyim menjadikan pasangan ini pilihan yang ideal untuk memimpin Aceh Besar menuju masa depan yang lebih baik, sejalan dengan cita-cita para pendahulu mereka.

Share:
Komentar

Berita Terkini