Banda Aceh - Warga Banda Aceh dan para pengendara roda 2 yang sehari hari lalu lalang di kawasan Jalan Teuku Nyak Arief dan Jalan Tengku Cot Plieng mengaluhkan jalanan licin saat hujan dan sangat berdebu saat tidak hujan di depan proyek pembangunan gedung Badan Pengelola Keuangan Aceh (BPKA).
Keluhan itu karena aspal di sana tertimbun tanah merah tumpahan truk pengangkut tanah. Hal itu disampaikan warga Banda Aceh Bella salah pekerja yang hampir setiap hari lewat jalan tersebut di banda Aceh dan dedi yusuf kepada media ini mengatakan
Tutur dedi ketika musim penghujan atau hujan sesaat terjadi di Banda Aceh, kawasan Jalan Teuku Nyak Arief depan dinas pustaka menjadi licin. Padahal di dekatnya, sekitar Jalan Tengku Cot Plieng
“Ketika ada kendaraan keluar dari Jalan Tengku Cot Plieng, ketika hujan kita harus rem mendadak, saya pernah terjatuh. Karena jalan licin, kemudian saat hujan jarak pandang saat berkendara naik sepeda motor berkurang. Sangat berbahaya di sini,” kata dedi yang sehari hari selalu melewati jalan tersebut
Dedi menambahkan jalanan licin akibat adanya sisa tanah yang tumpah dari truk pengangkut tanah. Tanah itu, sebut dedi tanah merah dari pegunungan dengan tekstur yang licin.
“Kalau tidak hujan, jalanan di situ berdebu karena ada bekas tanah sisa dari truk pengangkut tanah. Jadi, kita harus pakai masker lewat dari sana. Sangat mengganggu pernafasan dan mata jadi sering sakit,” jelasnya. Sedangkan bila turun hujan, kata dedi, jalan menjadi licin.
Pantauan kami awak media lokasi tanah lengket di aspal bersumber dari truk angkut tanah yang keluar masuk di lokasi pembangunan Gedung BPKA
Truk pengangkut tanah itu juga meninggalkan tanah dari ban di persimpangan Jalan T Panglima Nyak Makam Simpang Gedung Balai Meuseuraya Aceh menuju Simpang BPKP
Dalam keterangan nya staf dari PT adek abang selaku kontraktor yang akrab di sapa teungku yudi menjelaskan
Kita tetap lakukan pembersihan secara berkala. Insya Allah akan kami lakukan pembersihan lagi.
Kami minta maaf selama pembangunan ini pengguna jalan jadi terganggu. Rambu2 pemberi tahuan sudah kami tempatkan, sebagai upaya kami untuk lebih berhati - hati
Namanya kita ini sedang membangun, Lebih dan kurang pasti ada. Dan kami minta maaf jika masyarakat terganggu. Dan kami tetap berupaya menjaga agar dampak proyek terhadap masyarakat sekitar bisa diminimalisir. Seperti tingkat kebisingan, alat pemancang kami gunakan HSPD yg nyaris tanpa bunyi. Kebersihan jalan, kami lakukan pembersihan secara berkala. Dan upaya-upaya lainnya ...