Hj Rizayati dan H.Imran A Hamid, dipesijuek Saat silaturrahmi dengan Warga Aceh di Australia

Laporan: Admin author photo

JAKARTA | Di sela sela kunjungan kerja ke Sidney, Australia, Direktur Rumah Indonesia Terang, Dr. Hj. Rizayati, SH, MM, menyempatkan diri bersilaturahmi dengan ratusan warga Aceh yang menetap di Australia, Sabtu (26/11/2022)

Pertemuan Hj. Rizayati dengan Persatuan Masyarakat Aceh tersebut, dilaksanakan di Ferguson Avenue, Wiley Park Sidney, Australia.

Hadir dalam kegiatan tersebut, sejumlah tokoh dan masyarakat Aceh yang telah menetap di Australia.

Hj. Rizayati hadir bersama suami, Imran Abdul Hamid, dan disambut dengan ritual tepung tawari ( Peusijuek ) oleh Tgk. Umar Khalid yang merupakan murid dari ulama kharismatik Aceh, Almarhum Abu Tumin.

Ritual Peusijuek, merupakan prosesi adat yang dilakukan pada kegiatan-kegiatan tertentu dalam kehidupan masyarakat Aceh.

“ Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, di sela kunjungan kerja di Australia ini, saya dan suami bisa bersilaturahmi dengan ratusan masyarakat Aceh yang saat ini menetap di Australia. Kami disambut dengan prosesi Peusijuek oleh murid Abu Tumin, Tgk. Umar Khalid, “ kata Hj. Rizayati, melalui keterangan, Sabtu (26/11/2022).

Hj. Rizayati mengungkapkan, kehadirannya dalam silaturahmi ini, diundang secara khusus oleh Tgk. Umar Khalid.

“ Saya mendapat pesan dari beliau untuk berkunjung ke kediamannya di Australia, selain bersilaturahmi, ada beberapa agenda lain, kita saling support,” ujarnya.

Disampaikan Hj. Rizayati, Tgk. Umar Khalid bersama warga Aceh lainnya yang menetap di Australia, berencana akan mendirikan Pesantren Baabussalam yang merupakan cabang Pesantren yang didirikan Almarhum Abu Tumin Blang Badeh.

Usai prosesi Peusijuek, Hj. Rizayati bersama suami, mengikuti jamuan makan malam bersama dengan menu khas Aceh.

“ Ini merupakan kehormatan bagi kami, dan kami sangat terharu dengan sambutan yang luar biasa, penuh kekeluargaan. Saya kembali teringat Almarhum Abu Tumin, karena beliau pernah menepung tawari saya bersama suami di Bireuen pada tahun 2020 silam saat mendapatkan gelar kehormatan Cut Nyak Cahaya Jeumpa,” tuturnya penuh rasa haru.

Hj. Rizayati juga menuturkan, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, dan disepakati untuk mendirikan Pesantren Baabussalam di Australia.

“ Sudah disepakati, ada 300 an Warga Aceh di Australia, yang terdiri dari pengusaha maupun profesi lainnya, sering membuat kelompok pengajian atau majelis taklim di hari libur,” terangnya.

Hj. Rizayati mengatakan, ada ratusan warga Aceh di Australia, berinisitatif membangun dayah atau pesantren agar ilmu agama tersebar di berbagai belahan dunia.

“ Melalui program Indonesia Terang, Insha Allah saya siap mendukung dan membantu program yang sangat mulia ini, karena ini juga salah satu wasiat Abu Tumin untuk terus menebarkan ilmu agama di manapun berada,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu pula, Hj. Rizayati mengucapkan terima kasih kepada Tgk. Umar Khalid dan seluruh warga Aceh yang telah menyambut dan menjamu kehadirannya dengan baik. (Hasballah B)

Share:
Komentar

Berita Terkini