Pj Gubernur Hadiri Silaturahmi dan Doa Bersama Menuju Aceh Damai dan Sejahtera

Laporan: AYU RAHAYU author photo


Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, bersama Sekretaris Daerah Aceh Bustami Hamzah, menghadiri Silaturahmi dan Doa Bersama Menuju Aceh Damai dan Sejahtera, yang digelar di Lapangan Blang Padang, Minggu (4/12/2022).

Pada kegiatan tersebut, turut hadir Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nangroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, Ketua DPRA Saiful Bahri, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Mohamad Hasan, Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar, Kajati Aceh Bambang Bachtiar, Pj Bupati Aceh Besar M. Iswanto serta sejumlah pejabat lainnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wali Nanggroe Aceh mengapresiasi Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Mohamad Hasan dan seluruh jajaran Pemerintah Aceh yang telah menggambarkan keterbukaan Aceh terhadap dunia luar, melalui pertunjukan seni pada pembukaan acara Silaturahmi dan Doa Bersama Menuju Aceh Damai dan Sejahtera, yang digelar.

“Kami sangat mengapresiasi Pangdam dan seluruh jajaran Pemerintah Aceh, yang telah menggambarkan bagaimana sejak masa lampau Aceh sangat terbuka bagi para pendatang. Pertunjukan dari anak-anak kita dari Papua serta Barongsai dari Yayasan Hakka Aceh tadi tentu menunjukkan keterbukaan itu,” ujar Wali Nanggroe.

Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haytar kemudian menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk bergandengan tangan bersama-sama menjaga perdamaian dan membangun Aceh demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh.

"Marilah kita mengenang dan membalas jasa-jasa dan pengorbanan segenap pejuang, pahlawan dan pendahulu bangsa Aceh dengan menjaga persatuan dan keutuhan sebagai bangsa Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta bekerja keras bersama untuk mewujudkan cita-cita mereka demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh yang bermartabat dan mulia", pesan Wali Nanggroe.

Dalam sambutannya, Wali Nanggroe juga mengingatkan Pemerintah Aceh, DPRA, Pemerintah Kabupaten/Kota dan DPRK untuk secara bersama mengawal pembahasan revisi Undang-undang Pemerintahan Aceh yang akan dibahas di Badan Legislasi DPR RI.

“Pemerintah Aceh, DPRA dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan DPRK se Aceh, harus mengawal pembahasan UUPA di Banleg DPR RI. Jangan sampai keistimewaan dan kekhususan yang saat ini telah dimiliki Aceh dihilangkan. Saya selaku penandatangan kedua pada perjanjian Damai Helsinky menegaskan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh agar segera merealisasikan dan memenuhi semua janji dan kesepakatan dalam MoU Helsinky,” kata Wali Nanggroe.

Wali Nanggroe optimis, pemenuhan kesepakatan MoU Helsinky akan mampu memberi daya dorong bagi pembangunan sumberdaya manusia dan pembangunan kesejahteraan masyarakat sehingga Aceh bisa lebih berkembang dan maju, sejahtera dan bisa menata kehidupan rakyatnya yang berbasis ekonomi, perdamaian dan pembangunan di dalam bingkai NKRI.

Pada kegiatan tersebut, pihak panitia juga membagikan 650 paket sembako yang diserahkan kepada anak yatim, tukang ojek bentor, dan juga kepada para mantan kombatan GAM.  Penyerahan paket sembako dilakukan secara bersama oleh Wali Nanggroe Aceh, Pj Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh serta sejumlah pejabat lainya.
Share:
Komentar

Berita Terkini