Dr. Hj Rizayati SH, MM: Pesantren Miliki Peran Penting Membangun Basis Ekonomi Nasional

Laporan: Admin author photo

Jakarta | Kemandirian pesantren dari segi ekonomi merupakan sebuah tuntutan dewasa ini, karena jika pesantren tersebut secara ekonomi telah mandiri maka dalam segala proses keberlansungan pendidikan akan dapat dijalankan dengan lancar dan baik.

Pengembangan kemandirian ekonomi pesantren memiliki peran yang sangat penting untuk membangun basis ekonomi nasional yang kuat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana pesantren menjadi basis utama yang kuat untuk mencapai kemandirian ekonomi umat islam.

Pandangan tersebut disampaikan Dr. Hj. Rizayati, SH, MM saat memberikan ceramah ilmiah di Pondok Pesantren Ma’had Aly Thohir Yasin di desa Lendang Nangka, Kecamatan Musbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, secara daring, Selasa [11/7/2023].

“ Pesantren merupakan salah satu tempat yang tepat untuk memperoleh pendidikan dan pemahaman yang benar mengenai ajaran Islam berdasarkan ajaran dan pedoman Kitab Suci Al Quran dan Hadist termasuk pula dalam aspek ekonomi umat melalui pesantren-pesantren di Indonesia,” kata Hj. Rizayati.

Hj. Rizayati mengungkapkan, dalam situasi dan kondisi ekonomi saat ini banyak contoh bagaimana pesantren telah berperan aktif dalam mendorong kemandirian ekonomi umat Islam, khususnya yang digagas di lingkungan Pesantren. Salah satunya di Ponpes Gontor, Jawa Timur, yang berhasil mencetak tokoh-tokoh penting di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi.

“Pesantren Gontor melalui program pendidikannya yang komprehensif telah memberikan pembelajaran yang meliputi pengetahuan agama Islam dan pengetahuan lainnya yang relevan, termasuk ilmu ekonomi. Hal ini memungkinkan para santri untuk memiliki pemahaman yang holistic  dan siap menghadapi dan menjawab tantangan ekonomi modern di era globalisasi ekonomi saat ini,” terangnya.

Pesantren, kata Hj. Rizayati, dapat menjadi tempat bagi santri untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka secara kolektif. Sebab, melalui berbagai program dan kegiatan yang melibatkan kolaborasi antar santri seperti pengelolaan Usaha Kecil Menengah [UKM], berikut kerjasama dalam bidang pertanian dan industri kecil atau usaha-usaha kreatif lainnya, sehingga Pesantren dapat menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan dan memberi peluang sebesar-besarnya untuk berkreasi, berinovasi serta berwirausaha bersama-sama dengan masyarakat di sekelilingnya, dengan tujuan syiar Islam.

“ Dalam rangka mencapai kemandirian ekonomi umat Islam melalui pesantren, perlu dilakukan langkah-langkah strategis baik untuk saat ini maupun ke depan. Pertama bahwa pendidikan ekonomi Islam atau ekonomi syariah harus menjadi bagian integral dalam kurikulum pesantren, sehingga para santri memiliki pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip atau azas-azas ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam berdasarkan Al Quran dan Hadist,” ungkapnya

“Pesantren perlu menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian tertentu atau spesifik dan berpengalaman dalam bidang ekonomi, baik melalui pelatihan-pelatihan atau mentorship, sehingga para santri dapat memperoleh pemahaman dan pengetahuan lebih mendalam tentang praktek-praktek bisnis yang sukses dan berhasil,” sambungnya.

Selain itu, tambah Hj. Rizayati,  perlu adanya fasilitas dan dukungn yaang memadai dari pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, atau pihak lembaga keuangan/perbankan untuk membantu pesantren dan santri dalam mengembangkan usaha ekonomi yang berbasis pada pesantren tersebut.

“Jika kita bicara mengenai kemandirian ekonomi umat Islam melalui pesantren merupakan suatu cita-cita luhur dan sangat penting bagi kemajuan umat Islam, bukan saja di Indonesia tetapi juga untuk umat Islam di seluruh dunia. Sebab, pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pembinaan kemandirian ekonomi umat Islam dengan menyediakan pendidikan dan pengajaran yang komprehensif dan juga ekonomi syariah, namun diatur secara mandiri,” pungkasnya (Hasballah B)

Share:
Komentar

Berita Terkini