Kadishub Sabang: Bus Sekolah Tetap Beroperasi Seperti Biasa

Laporan: AYU RAHAYU author photo

Sabang. -  Kepala Dinas Perhubungan Kota Sabang, Husaini memastikan bus yang setiap harinya mengantarkan anak-anak ke sekolah, akan beroperasi seperti biasanya. Pernyataan ini menjawab isu pemberhentian operasional bus sekolah sebelumnya. 

Hal ini bermula dari Dinas Perhubungan Kota Sabang yang menyurati Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Sabang, perihal pemberhentian operasional bus sekolah, karena tidak tersedianya anggaran untuk menopang operasional bus sekolah dimaksud.

"Benar, saya telah mengeluarkan surat itu karena memang kita tidak ada anggaran. Kemarin itu anggaran yang tersedia tidak cukup sampai Desember, karena waktu penganggaran dulu tidak diberikan penuh," kata Kepala Dinas perhubungan Kota Sabang, Rabu (20/9).

Husaini menjelaskan, pihaknya juga telah menyurati TAPD pada bulan Agustus untuk meminta penambahan anggaran. Namun, belum bisa diberikan, karena mempertimbangkan beberapa hal termasuk kondisi Pemko Sabang yang tengah difisit anggaran.

"Mungkin karena ada pertimbangan ini dan itu, mengingat kita juga defisit, jadi belum bisa terealisasi. Sehingga saya mau tak mau harus menyampaikan kembali bahwa anggaran bus sekolah ini sudah habis dan tidak bisa kita jalankan lagi," ujarnya.

Namun demikian, lanjut Husaini, setelah surat pemberhentian tersebut keluar, pihaknya berkonsultasi lebih lanjut dengan TAPD Kota Sabang untuk menangani permasalahan tersebut. 

Sehingga diputuskan pemberhentian dibatalkan dan bus sekolah tetap beroperasi seperti biasa. Hal ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Kota Sabang dengan Nomor 551/869 perihal Operasional bus sekolah.

Dengan dikeluarkannya surat ini, maka Surat Nomor 500.1/865, Tanggal 18 September 2023 Perihal Pemberhentian Operasional Bus Sekolah dinyatakan tidak berlaku lagi, dan 10 unit bus akan kembali beroperasi seperti biasa.

"Jadi Bus Sekolah akan di operasionalkan kembali seperti biasa dan solusinya sesuai dengan arahan pimpinan, kekurangan anggaran operasional Bus Sekolah akan di anggarkan di APBK Perubahan Tahun 2023," jelasnya.

Menurut Husaini, kebijakan ini demi kepentingan masyarakat dan anak-anak di Kota Sabang. Jika bus sekolah terhenti, akan timbul permasalahan baru yang meresahkan para orang tua depannya.
 
"mudah-mudahan kita bisa terus melayani masyarakat dengan baik, dengan bus gratis ini. Sehingga dapat membantu masyarakat dan orang tua tidak perlu mengantar anaknya lagi ke sekolah, dengan ada bus kita yang melayani setiap hari," harapnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini