BULAN RAJAB DAN KEUTAMAAN BERAMAL SHOLEH

Laporan: AYU RAHAYU author photo


Kr geukuh Dewantara Aceh Utara.

Kita sudah memasuki bulan Rajab. Ini adalah “Musim-musim Kebaikan”Musim panen kebaikan mulainya di bulan Rajab. Allah ta’ala menyatakan di dalam al Qur’an bahwasanya bilangan bukan ada 12 dari sejak Allah ciptakan langit dan bumi sudah ditentukan oleh Allah dan diantara ke 12 bulan tersebut terdapat empat bulan yang disucikan, dimuliakan dan diagungkan oleh Allah SWT. 

Nabi Muhammad Saw bersabda dalam satu hadis bahwasanya tentang empat bulan yang disucikan tersebut tiga bulan berturut-turut. Nabi Saw menerangkan tentang ayat Al Qur’an yang menceritakan asyhurul hurum bahwa bulan dalam satu tahun itu telah ditetapkan oleh Allah dalam dua belas bulan, diantara dua belas tersebut ada empat bulan yang dikatakan yang dikatakan dengan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT

Kemudian nabi memaksudkan kata asyhurul hurum yaitu tiga bulan berurutan yaitu zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, dan satu bulan terpisah dia sendirian yaitu Rajab, apa rahasia dibalik semua itu, Allah menjadikan tiga bulan berurutan memang kalau kita lihat Fadhilah-fadhilah dari 4 bulan ini yang paling nampak fadhilahnya adalah Rajab, apakah Rajab ini yang lebih utama dari tiga bulan tersebut atau ada sir (rahasia) yang lain, itu Allah yang maha mengetahui tapi yang kita pahami bahwa dari 4 bulan itu Maka rajablah yang paling banyak keistimewaannya berapa banyak hadist yang kita dapatkan diantara lain di malam pertama, kedua hingga lima doa dikabulkan Awal malam bulan Rajab adalah Salah satu malam pengabulan Do’a. Berkata Imam Syafi’i, rohimahulloh:
إن الدعاء يستجاب فى خمس ليال فى ليلة الجمعة وليلة الأضحى وليلة الفطر واول ليلة من رجب وليلة نصف الشعبان.

Artinya:
“Sungguh Do’a akan dikabulkan pada 5 (lima) malam, yaitu:
1. Malam Jum’at,
2. Malam Lebaran ‘Idul Adha,
3. Malam Lebaran ‘Idul Fitri,
4. Malam Pertama Bulan Rajab,
5. Malam Nishfu Sya’ban (malam kelima belas bulan Sya’ban)”.

Ada yang mengatakan siapa yang menghidupkannya termasuk dalam satu rajab ini adalah dihidupkan hatinya oleh Allah atau Allah masukkan kedalam syurganya dan perihal tersebut tidak kita dapatkan diawal Muharram di awal Zulhijjah dan di awal Zulqa’dah

Kemudian tentang puasa nabi Saw sering sekali berpuasa dibulan Rajab dan ada riwayat yang mengatakan siapa yang menghidupkan semalam saja dibulan Rajab atau berpuasa satu hari saja maka Allah memberi kebebasan dia terhadap siksa kubur, dan dalam Rajab ada namanya Israk mikraj Saw di tanggal 27 Rajab itu tidak ada dibulan lain dan Rajab juga dikenal dengan bulan istighfar dan ada mengistilah juga rajab adalah syahrullah 

Allah SWT dan nabi Muhammad mengistimewakan keempat bulan tersebut diantara 12 bulan lainnya sehingga apabila Allah memuliakan, mengistimewakan sudah sepantasnya bagi kita orang orang beriman memuliakan Allah dan rasulnya dan bulan Rajabnya, Allah memuliakan dan mengistimewakan bulan tersebut dan menjadikan bulan ini sebagaimana bulan bulan lainnya, tapi kita warnai keempat bulan tersebut dengan ibadah dan ketaatan oleh karena itu para ulama menegaskan tentang dibulan Rajab yaitu untuk beramal Sholeh, sebab ini bukan yang istimewa disisi Allah SWT sehingga mereka mengatakan diantara hak yang patut untuk dilakukan oleh seorang hamba dibulan bulan suci yang agung ini adalah memperbanyak berpuasa hal ini dianjurkan oleh Allah dan nabi secara khusus  di dalam hadist ketika beliau mengatakan kepada seorang sahabat” berpuasalah engkau dibulan-bulan suci tersebut atau silahkan jika ingin meninggalkannya hal ini diulangi oleh nabi Muhammad Saw 3 kali

Dari ini dapat diambil kesimpulan oleh ulama bahwasanya berpuasa di bulan bulan suci merupakan bagian Sunnah nabi Muhammad Saw beliau menghimbau untuk melakukan dan mengizinkan untuk ditinggalkan dan itu perkara Sunnah, oleh karena itu antara Kita yang memiliki kemampuan untuk puasa di bulan suci Rajab maka hendak dilakukan sebab puasa pahala besar bahkan nabi Saw banyak melakukan puasa Sunnah hingga beberapa riwayat menyebutkan terkadang beliau itu berpuasa berturut turut tiga bulan 

Tentang bulan Rajab kitapun dianjurkan untuk beristighfar kepada Allah sudah sepantasnya seorang hamba merasa diri dari banyak melakukan dosa sedangkan Allah menegaskan tentang bulan Syahrul hurum “ jangan kalian mendhalimi diri kalian dengan kema’siatan di bulan bulan suci tersebut, kita sadar bahwa diri kita ini berlumuran dosa, sulit bagi diri kita melepaskan diri dari dosa karena itu perbanyaklah istighfar kepada Allah, nabi Muhammad Saw pun bersabda “ beruntung orang yang mendapatkan lembaran amal perbuatan istighfarnya kepada Allah sebagaimana beliau banyak bertaubat, beristighfar sehari tak kurang 70 kali dalam satu riwayat sampai seratus kali dihitung oleh para sahabat Rasulullah Saw kita pun dianjurkan khususnya dibulan suci Rajab ini para ulama menganjurkan pagi hari atau malam. 

Hari kita membaca minimal tujuh puluh kali yaitu Habis Shubuh, habis Maghrib, langsung begitu habis selesai salam sholat, tidak ada lagi bacaan dzikiran yang lain dulu, angkat tangan seperti kita berdo’a (menengadahkan tangan pada Allah lalu baca اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ

“Allahummaghfirli warhamni watub ‘alayya” artinya “Ya Allah ampunilah dosaku, sayangilah aku Ya Allah, dan terimalah aku di sisi-Mu.” Baca terus berulang 70x. Habis itu baru baca do’a kayak biasanya, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahuakbar 33x. 
Siapa yang ngerjain ini istiqomah 30 hari selama bulan Rajab, full nggak ada yang ditinggal, kata Nabi Muhammad “Allah akan halangkan badannya dan rambutnya dari api neraka.” Tidak ada sejarahnya seorang minta ampun langsung masuk neraka , bid’ah itu tidak ada. 

Tidak bisa dipungkiri kelebihan dan keutamaan di bulan Rajab sehingga Al imam Ibnu Hajar Al asqalani dalam kitabnya tentang Fadhail Syahru rajab menyebutkan bahwa ulama memberikan nama Rajab dalam 18 nama kita tau bahwa “banyak nama itu menunjukkan mulianya Musammma” diantaranya dibulaan Rajab dikenal dengan bulan ‘asam yaitu bulan tuli karena itu jangan lagi melakukan dosa seperti di zaman jahiliah dan dibulan tersebut perangpun tida ada karena suara pedang tidak terdengar dihari bulan tersebut, juga dikenal dengan Syahru ‘asab (bulan kucuran karena Allah mengkucurkan Rahmat dibulan tersebut dikenal pula dengan Syahru Rajam yaitu melempar karena dibulan Rajab yang namanya syaitan dilempar oleh para malaikat
Syahru haram sebagaimana dalam Al Qur’an yaitu bulan mulia sebagaimana dalam hadist bahwa Rajab bulan Allah, dan diantara kemuliaan bulan Rajab adalah persiapan Baginda nabi dengan bukti ketika memasuki bulan Rajab dengan berdoa ‘allhumma barik Lana di rajaba wasyaba’na waballighna ramadhana. 

Ulama mengatakan bulan Rajab satu paket dengan sya’ban dan ramadhan untuk mempersiapkan ibadah di bulan yang paling mulia adalah bulan Ramadhan dan sesungguhnya telah sahih bahwa rasul Saw ketika berada dibulan Rajab beliau berpuasa , maka puasa hukumnya Sunnah mau dibulan Rajab, sya’ban kecuali Ramdahan hukumnya wajib tidak ada yang mengharamkan puasa kecuali di 5 hari yang kita sudah mengetahui dalam fikih yaitu idul Fitri, adha dan tiga hari tasyrik itu muttafaqun alaih haram kita berpuasa di lima hari tersebut namun. Ada khilaf di 15 akhir sya’ban yaitu yaumul syakh dan selain itu tidak ada beda pendapat semua membolehkan puasa karena aslinya puasa adalah Sunnah justru yang dipertanyakan apabila puasa dibulan Rajab adalah bid’ah dari sejak kapan itu, apa tidak takut mereka mengharamkan sesesuatu yang telah dihalalkan oleh Allah
para ulama berkata tentang kemuliaan bulan Rajab salah satunya Ibnu Hajar Al Hambali berkata yang namanya bulan Rajab adalah kunci dari bulan bulan kebaikan dan berkah dan kita harus buka kuncinya dulu baru dapat keberkahan sya’ban dan ramadhan kalau kita mau dapat keberkahan dibulan sya’ban dan dibulan Ramadahan maka kuncinya dengan mempersiapkan diri dengan beribadah di bulan Rajab ini
Nabi Muhammad ﷺ lebih cenderung menamakannya, “Rajab bulannya Allah, Sya’ban bulanku, sementara Ramadhan adalah bulan umatku.” Kemudian abu bakar Al Warak r.a  menyebutnya dengan istilah yang berbeda-beda.  Ada yang seperti ini istilahnya, “Rajab bulan menanam, Sya’ban bulan menyiram, Ramadhan bulan panen.”Kalau tidak ada yang ditanam di bulan Rajab, apaan yang mau disiram bulan Sya’ban? Kalau tidakmenyiram, tidakmenanam di dua bulan itu apanya yang bisa di panen di bulan Ramadhan? 

opini Salman Al farisi
Share:
Komentar

Berita Terkini