Kapolsek Ulee Lheue Mengurangi Aksi Kenakalan Remaja Dengan Memperkuat Agamanya

Laporan: AYU RAHAYU author photo

Banda Aceh. -  Polsek Ulee Lheue Polresta Banda Aceh membina para remaja yang pernah terlibat pelanggaran dan kenakalan. Kegiatan itu berlangsung di Meunasah Al Hidayah Gampong Alue Deah Teungoh Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, Rabu 31 Januari 2024.

Pembinaan tersebut dengan pola pengasuhan agama “Siuroe Deungoen Teungku” yang bertujuan mencegah terulang kembali aksi kenakalan remaja maupun berbagai tindakan pelanggaran hukum lainnya.

Sejumlah remaja yang dibina kepolisian, mereka pernah terlibat balap liar, menggunakan kendaraan Berknalpot Brong, menghisap lem, dan beberapa aksi pelanggaran lain, termasuk pernah mencuri.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir anggota majelis ta’lim keliling Kota Banda Aceh, dr. Farid Al Fatah, yang turut menyampaikan tausyiah kepada para remaja.

“Pentingnya kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga kita semua terutama adik-adik kita ini dapat terhindar dari kenakalan remaja yang sekarang ini mungkin sedang marak terjadi di Kota Banda Aceh,” kata dr Farid.

Ia mengatakan, dalam Islam ditekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini, karena dengan adanya pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Islam, diharapkan remaja dapat memahami konsep baik dan buruk serta mengambil keputusan yang sesuai dengan ajaran agama.

“Selanjutnya pentingnya peran keluarga, karena keluarga dapat kita anggap sebagai pondasi masyarakat dalam Islam, disini orang tua bertanggung jawab untuk memberikan teladan yang baik dan mendidik anak-anak dengan ajaran agama, memberikan pendidikan agama di rumah dapat membentuk karakter yang kuat,” katanya.

Islam, kata dr Farid, mengajarkan nilai-nilai etika dan moral, seperti kejujuran, integritas, dan kasih sayang, selain itu Islam juga mengajarkan pentingnya kendali diri dan menahan diri dari perilaku yang merugikan.

“Maka adik-adik perlu diingat agar dapat menjauhi perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, dengan dapat mengendalikan emosi dan nafsu, serta bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan,” harapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, masyarakat juga memiliki peran dalam membina para remaja, masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan positif, memastikan adanya lingkungan yang aman, dan melibatkan remaja dalam kegiatan bermanfaat.

“Terakhir saya ingin mengajak kepada adik-adik semua mari kita tuntut ilmu dari sekarang, patuhi perintah Allah, perintah Rasul, orang tua, perintah guru dan perintah pemimpin, Insya Allah dengan kita mengikuti aturan, kita terselamatkan dari kenakalan remaja dan Insya Allah dapat menjadi orang sukses dikemudian hari.”

Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh melalui Kapolsek Ulee Lheue Iptu Bambang Pelis, mengingatkan setiap individu karena akan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri di hadapan Allah.

“Karena itu, pendekatan Islam terhadap kenakalan remaja mencakup aspek pendidikan, moral dan spiritual sehingga dapat membimbing remaja menuju perilaku yang positif dan sesuai dengan ajaran agama,” katanya.

Dari 3 prinsip yang perlu ditekuni, kata Iptu Bambang Pelis, yang paling utama harus memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual.

“Kenapa saya katakan spiritual yang pertama, karena kecerdasan spritual dapat menjadi penyeimbang terhadap kecerdasan emosional dan akademik (intelektual), rendahnya kecerdasan spiritual walaupun kecerdasan intelektual tinggi itu dapat menjadi ancaman juga bagi kita sendiri, maka sangat penting bagi kita untuk menuntut ilmu,” jelasnya.

Setelah mendengarkan tausyiah, para remaja tersebut kemudian melaksanakan shalat maghrib dan isya berjamaah di Meunasah Al Hidayah Gampong Alue Deah Teungoh.

Hadir pada kesempatan itu Kanit Samapta Polsek Ulee Lheue, Aiptu Muhammad Iqbal; Kanit Reskrim Polsek Ulee Lheue, Aipda Iwan Sastra; Kanit Binmas Polsek Ulee Lheue, Aipda Anwar; dan para personel Polsek Ulee Lheue, Babinsa Koramil 15/Meuraxa, para orang tua remaja yang ikut pembinaan.

Share:
Komentar

Berita Terkini