Muspika Ulee Lheue Ingin Komunitas Motor Jadi Remaja Pecinta Masjid

Laporan: AYU RAHAYU author photo

Banda Aceh. -  Muspika Meuraxa kembali melaksanakan pembinaan dengan pola pengasuhan agama “Siuroe Ngon Teungku” kepada para remaja yang diduga pernah terlibat kenakalan remaja di wilayah hukum Polsek Ulee Lheue, Sabtu 10 Februari 2024.

Untuk kali ini pembinaan tersebut dilaksanakan di Meunasah Babul Iman Gampong Punge Jurong Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. Ada 15 remaja yang tergabung dalam komunitas RX King.

Tausyiah pada kesempatan ini disampaikan oleh Pimpinan Dayah Karamah Suloh Punge Jurong Kecamatan Meuraxa, Ustadz Aditiya. Seperti biasa, penceramah memberikan nasihat nasihat baik agar para remaja tersebut tidak lagi melakukan kenakalan remaja.

“Masa muda sangat rentan untuk terpengaruh seakan-akan dunia adalah tujuan yang sebenarnya, maka pentingnya kita anak muda ini atau remaja ini mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tidak meninggalkan shalat karena shalat menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar, pentingnya kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga kita semua terhindar dari kenakalan remaja,” ujarnya.

Ia menjelaskan, masjid atau meunasah adalah rumah Allah SWT, sehari kita dipanggil 5 kali panggilan adzan sehingga orang yang beriman wajib mendatanginya untuk mengerjakan shalat  sehari 5 waktu.

“Jangan ketika kita mendengar seruan adzan kita terlena dengan pekerjaan kita dan meninggalkan shalat, dalam hal ini sangat berdosa apabila kita meninggalkan perintah Allah SWT karena lebih mudah kita untuk mengerjakan dosa dosa lainya karena kita jauh dari Allah SWT,” katanya.

Pada dasarnya, lanjut Pimpinan Dayah Karamah Suloh Punge Jurong tersebut, kenakalan remaja sebenarnya bukan dosa orang tua. “Terkadang kita sibuk saling salah menyalahkan seperti menyalahkan diri sendiri dan orang lain, padahal kita tidak mau tahu diri kita siapa,” paparnya.

Padahal, lanjutnya, penting untuk belajar atau mendatangi masjid, ulama, ustadz atau pun teungku. “Maka saudara-saudara sekalian para anak muda dan remaja mari kita introspeksi diri dan carilah ilmu agama, belajarlah kepada orang shalih dan taat kepada Allah SWT,” imbaunya.

Ustadz Aditiya juga menerangkan, teman itu ibarat penjual minyak wangi. Menurutnya, penjual minyak wangi, walaupun seorang pelanggan tak jadi membeli tapi sudah kebagian wanginya.

“Anak dalam Islam adalah titipan untuk dibina atau dibesarkan dengan dasar agama untuk bisa menjadi seorang yang tumbuh dengan baik dan mengerjakan perintah tuhannya, orang tua kita di rumah sangat berharap anaknya menjadi seorang hamba yang taat kepada Allah SWT,” katanya.

Ia pun mengajak para remaja itu untuk menyenangkan hati orang tua dengan shalat lima waktu dan melakukan ibadah lainnya. “Apabila orang tua kita sudah tidak ada lagi maka jangan lupa untuk mendoakannya, artinya apabila masih hidup, maka kita senangkan dan apabila sudah tidak ada lagi, maka didoakan dengan doa yang terbaik.”

Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh melalui Kapolsek Ulee Lheue Iptu Bambang Pelis, menyampaikan tujuan kepolisian hadir membina para remaja karena rasa tanggung jawab untuk menjaga generasi bangsa menjadi lebih baik ke depan apalagi menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.

“Kehadiran kami karena juga mengingatkan tentang perkara akhirat, penting sekali kiranya kita belajar dan mendengarkan perkara agama untuk menggiatkan kita kepada akhirat, sejatinya kita akan kembali kepadanya,” kata Kapolsek Ulee Lheue.

Di Meunasah Babul Iman sekarang, kata Iptu Bambang, ada kajian rutin, mungkin diantara para remaja bisa untuk beri’tikaf guna mengikuti pembinaan jati diri dan menambah ilmu Agama dengan mendengarkan hadist Nabi yang dijelaskan oleh ustadz.

“Agar kita bisa belajar tauhid dari jamaah yang sudah beberapa hari disini, harapan kami para remaja ini semua bisa berubah ke depan, agar menata diri dan perbuatan untuk menjadi lebih baik lagi,” harapnya.

Hadir pada kesempatan itu Camat Meuraxa, Mustafa; Danramil 15/Meuraxa, Kapten Inf. Mulyadi bersama personel; Waka Polsek Ulee Lheue, Ipda Erwin bersama personel; Keuchik Punge Jurong, Budi Al Hadi bersama Kadus Lr. 4 Punge Jurong, Safrijal; serta para jamaah Majlis Taklim Keliling Kota Banda Aceh.

Share:
Komentar

Berita Terkini