Banda Aceh. - Hampir menyeluruh kecamatan dalam wilayah hukum Polresta Banda Aceh memiliki Kampung Bebas Narkoba (KBN). Dengan ini, berarti bukti keseriusan warga dalam menghalau penyalahgunaan narkotika yang masuk ke gampong – gampong.
Dalam sambutan saat launching Kampung Bebas Narkoba di gampong Deah Glumpang, Meuraxa, Banda Aceh, Jumat (19/4/2024), Kapolresta Banda Aceh KBP Fahmi Irwan Ramli mengatakan, keseriusan warga dalam menghalau penyalahgunaan narkotika sudah hampir 100 % diwilayah hukum Polresta.
“Keseriusan warga dalam menghalau penyalahgunaan narkotika, baik dalam menyediakan, menggunakan, maupun memperjual belikan, sudah terlihat, dimana dengan launching Kampung Bebas Narkoba ini, antusias warga mulai dari anak – anak hingga orang tua hadir dalam kegiatan ini untuk megetahui apa itu Kampung Bebas Narkoba,” ungkap KBP Fahmi.
Kemudian, lanjutnya, tadi bersama kita sudah mengikuti pembacaan ayat suci Al Qur'an, selanjutnya juga kita sudah mengikuti dan sama-sama bershalawat badar yang dipimpin oleh anak-anak kita yang tiga orang tadi, inilah generasi ke depan, kita senang melihat anak-anak kita masih bisa membaca ayat suci Alquran dengan baik dan bertajwid, mari kita semua menjaga anak-anak generasi kita ini.
“ Bagaimana kita menyiapkan anak-anak kita ini menjadi lebih baik, untuk memimpin dimasa yang akan datang, dia akan menjadi Camat Meuraxa, bahkan bisa diantara mereka menjadi Walikota Banda Aceh, kita mohon perlindungan kepada Allah SWT, agar terhindar dari masalah yang dapat merusak fundamental bangsa, yang menjadi salah satu faktornya adalah penyalahgunaan narkoba, tentunya kewajiban kita bersama tidak bisa hanya dibebankan kepada Polisi, tidak hanya bisa dibebankan sama BNN, tidak hanya bisa dibebankan kepada salah satu stakeholder saja, tetapi ini semuanya harus terlibat bersama-sama,” pintanya.
Itulah kenapa dengan Launching kampung bebas narkoba, ini diharapkan oleh masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, perangkat gampong agar semuanya peduli tentang bahaya penggunaan narkoba. Itulah kenapa kita selenggarakan Launching kampung bebas narkoba ini, jadi di Gampong Deah Glumpang bersama-sama kampung-kampung Bebas Narkoba lainnya, untuk Gampong Deah Glumpang sendiri ini adalah Kampung yang ke-20 dalam Wilkum Polresta Banda Aceh, tambahnya.
KBP Fahmi menjelaskan, salah satu alasan adanya kegiatan ini adalah, jika ada membaca koran terbitan di Banda Aceh, disitu ada berita yang cukup menarik terkait dengan narkoba, dimana dijelaskan bahwa Mabes Polri baru saja menangkap dan mengamankan serta menyita 16 Kg Narkoba, yang dijemput ke perairan Malaysia, kemudian dibawa ke daratan Aceh dan itu dala sekilo sabu dibayar dengan 10 juta.
Oleh karena itu, mari kita ajak, kita pahami bagaimana bahaya narkoba terhadap anak kita, keluarga kita, jangan tergiur dengan harga, tutur Kapolresta.
Kecamatan Meuraxa adalah salah satu Kecamatan yang berada di pesisir pantai, jadi saya betul-betul minta tolong sama Keuchik dan juga Panglima Laot, jangan ada warga kita atau jangan ada nelayan kita yang terlibat didalam peredaran narkoba ini, pintanya.
“ Jadi jangan sampai ada warga di Kecamatan Meuraxa dan khususnya di Gampong Deah Glumpang, yang terlibat dalam peredaran narkoba, jangan hanya berpikir sesaat, tapi yang harus dipikirkan bagaimana kita melindungi anak-anak kita,” kata Kapolresta.
Konsepnya adalah dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat, karena ini penting, bagaimana kita menjaga generasi kita nanti untuk menjadi generasi emas 2045 mendatang, pungkasnya.
Disisi lain, Keuchik Deah Glumpang, Donny Erwin mengungkapkan, cara mengatasi penyalahgunaan narkotika di gampong ini, kami telah melakukan pembinaan para remaja, pemuda, dengan berbagai aktivitas agama dan olahraga.
“ Kami terus menggiatkan kegiatan para rmaja, pemuda, dengan berbagai aktivitas keagamaan seperti pengajian rutin, dalael khairat dan juga aktivitas berolahraga,” ucapkanya.
Ia turut mengucapkan terima kasih kepada tamu undangan yang telah berhadir pada “Kegiatan Launching Kampung Bebas Narkoba” dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolresta Banda Aceh yang telah menunjukkan Kampung kami ini sebagai salah satu Kampung Bebas Narkoba di Wilayah Polresta Banda Aceh.
Pj. Walikota Banda Aceh yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Pemda Kota Banda Aceh, Iskandar, mengatakan, terima kasih kepada warga dan Polresta Banda Aceh yang selalu bersama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh.
Sebagaimana pentingnya kita dalam rangka menjaga daerah kita ini, agar bisa bebas dari peredaran narkoba, masalah narkoba ini bukan cuma masalah kita saja, tetapi sudah menjadi masalah internasional, perdagangannya juga sudah melibatkan semua sektor, masuk kedalam semua sektor, dan harus kita selesaikan secara bersama-sama tidak mungkin kita selesaikan sendiri-sendiri, ajaknya.
Oleh karenanya, kolaborasi kita semua antara masyarakat, pemerintah dan instansi terkait sangat diperlukan, karena itu kita butuh semua dukungan terutama juga dukungan kebijakan, selama ini mungkin ada pada pihak DPRK, dengan mengeluarkan aturan-aturan, dan kita juga dari Pemerintah Kota Banda Aceh sering mendengar bahkan juga mungkin kita sering melihat di televisi. Hampir setiap hari ada informasi mengenai peredaran narkoba, kalau tidak di Aceh di Sumatera Utara, kalau tidak di Sumatera Utara di Jawa hampir setiap hari, tambahnya.
Berapa banyak sabu-sabu yang ditemukan, diambil dari tengah laut, kemudian diangkat dan lain sebagainya yang tujuannya, tidak ada lain yang pertama adalah keuntungan kepada mereka yang memproduksi dan menjualnya, yang kedua ingin menghancurkan bangsa kita ke depan supaya kita tidak kuat, kalau misalnya kita tidak kuat, maka akan mudah dihancurkan oleh negara-negara lain, tutur Iskandar.
“ Jadi kita harus menyadari hal tersebut, kita melihat hal ini di Banda Aceh saja, mereka yang terkontaminasi Penyakit HIV/AIDS sampai dengan bulan Maret 2024 ada 132 Orang, ini salah satunya dampak dari penggunaan narkoba juga, narkotika dan obat-obat terlarang. Kemudian kalau dikesehatan sering dikatakan Napza, yaitu narkotika dan zat adiktif lainnya, kita melihat sekarang yang menggunakan narkoba itu hampir semua sektor dari kalangan bawah, menengah dan atas banyak juga artis yang ditangkap karena narkoba”, sambungnya.
Kemudian lanjutnya, dampak dari narkoba tersebut, mereka tahu, akan tetapi karena pergaulan mereka, pola hidup mereka, tekanan-tekanan hidup karena lelah bekerja, dan sebagainya sehingga perlu obat-obatan yang merangsang supaya bisa bekerja, kemudian juga dengan banyaknya persoalan-persoalan yang memang kita lihat, kita dengar selama ini, berujung kepada memakai narkoba.
Secara psikologi kejiwaan, narkoba ini sangat berbahaya, bisa membuat kita diluar kesadaran, kita tidak tahu yang mana yang haram dan yang mana halal, ini juga persoalan. Kemudian halusinasi berujung terjadinya kekerasan dan eksploitasi, itulah sebabnya kita harus melawan narkoba ini, salah satunya dengan adanya “Program Kampung Bebas Narkoba” ini, pungkasnya.