Safaruddin menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk membangun hubungan silaturahmi dan meningkatkan pemahaman mengenai situasi sosial di Aceh, termasuk pencapaian dan tantangan dalam berbagai sektor pembangunan serta dinamika politik lokal.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai topik, termasuk peningkatan kerjasama. Kedua pihak berharap dapat meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan perbaikan ekonomi.
DPRA menjabarkan kondisi Aceh saat ini yang lebih kondusif baik dalam hal pembangunan, masyarakat, maupun toleransi beragama. DPRA juga menekankan perlunya dukungan luar, terutama untuk keberlanjutan pembangunan dan SDM karena anggaran Aceh yang minim akibat berkurangnya alokasi dana otsus Aceh.
DPRA menyampaikan bahwa Aceh masih membutuhkan bantuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pembangunan Aceh ke depan. DPRA berharap Inggris dapat membantu Aceh dalam hal kesehatan, pendidikan, dan wisata. DPRA juga menekankan perlunya dana tambahan untuk Aceh yang sedang berusaha mempertahankan 2% lagi dana otsus ke depan.
DPRA mengapresiasi kunjungan Political Counsellor British Embassy Jakarta dan berharap dapat tercipta hubungan kerjasama yang lebih baik antara kedua belah pihak. (Parlementaria)
