 |
| Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH |
Abdya | Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya) telah menganggarkan dana sebesar Rp. 63 miliyar untuk penanganan wabah corona/covid-19. Anggaran tersebut diambil dari biaya belanja rutin serta biaya perjalanan dinas Pemerintah Daerah.
Bupati Abdya Akmal Ibrahim, SH, Senin 20 April 2020 di pendopo Bupati menyebutkan, dana tersebut baru terpakai Rp. 1,2 miliyar untuk pembangunan ruang isolasi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) corona berlokasi di RSUD Teuku Peukan, Kecamatan Susoh.
"Terkait anggaran, kita bersyukur Abdya cukup sehat," ujarnya.
Akmal menyinggung edarannya yang ditujukan kepada seluruh Camat dan Kades dalam kabupaten pada Selasa (13/4) lalu, tentang penggunaan Dana Desa yang dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin yang terdampak corona. Katanya hal ini riskan terjadi tumpah tindih dengan penerima Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Maka dari itu Akmal menegaskan agar para Kades harus selektif dalam pendataan dengan mempedomani dasar dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Menyesuaikan dengan dasar edaran dari Menteri Desa (Mendes), warga miskin yang terdampak corona masing-masing akan menerima BLT sebesar Rp. 600 ribu perbulan. Bantuan itu akan disalurkan selama 3 bulan, dimulai dari bulan April 2020.
"Aturannya sudah jelas, yang termasuk kategori PNS, PKH dan BPNT tidak diperbolehkan menerima BLT," jelas Akmal.
Akmal menandaskan penerima ganda bantuan tidak akan terjadi bilamana dalam perumusan dan penyaluran BLT ada koordinasi yang baik antara Kades dengan para Perangkatnya. Namun Akmal juga tidak sehati, bilamana dalam bekerja terlebih dalam situasi pandemi corona saat ini, para Kades jadi kaku karena selalu berdalilkan dengan teori.
"Jangan banyak kali teori. Sementara praktek tidak ada. Teori di masa darurat seperti saat ini hanya satu, yaitu teori menolong rakyat," pungkas Akmal.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wabup Abdya Muslizar MT, berserta Dandim 0110/Abdya Letkol Czi M Ridha Has, S.T., M.T., Ketua DPRK Abdya Nurdianto dan lapisan wartawan dalam kabupaten.
