Serbuan Binter Ditengah Pedemi Covid 19, Kodim Pidie Melaksanakan Pengolahan Lahan Perdana Gerakan Mandiri Pangan

Laporan: Redaksi author photo

Pidie Jaya - Dalam rangka menangani Covid 19 Kodim 0102/Pidie sebagai satuan teritorial terus berkreaksi guna mewujudkan Ketahan pangan di masa pandemi saat sekarang, dengan semangat dan tekad yang kuat Kodim 0102/Pidie yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) dan Instansi terkait melaksanakan pengolahan lahan perdana Gerakan Mandiri Pangan di Desa Sagoe Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (29/07/2020).

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Pengolahan Perdana Kegiatan Gerakan Mandiri Pangan Dalam Rangka Menangani Covid 19 Yang Dilaksanakan Oleh Kodim 0102/Pidie, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan akibat dampak COVID-19.

Dandim 0102/Pidie Letkol Arm Wagino, S.E yang diwakili Pasi Ter Kodim 0102/Pidie Kapten Inf Dwi Santosa mengatakan Sebagaimana diketahui, pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah bencana multi aspek yang tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan namun ikut mempengaruhi keamanan pangan secara global. Bahkan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO, telah mengeluarkan peringatan bahwa krisis pangan akan mengancam dunia karena rantai pasokan terganggu akibat adanya kebijakan yang diterapkan negara-negara dalam menghentikan penyebaran COVID-19.

Saat ini semua pihak sedang fokus menghentikan penyebaran Covid-19 yang belum bisa diperkirakan kapan akan berakhir. Di sisi lain, ancaman krisis pangan yang diperkirakan terjadi akhir tahun 2020 ini juga tidak boleh luput dari perhatian semua pihak.

Beranjak dari hal tersebut, saat ini Kodim 0102/Pidie telah menyusun rencana-rencana pencegahan dan penanganan krisis pangan, sebagai bagian dari strategi penanganan Covid-19. “Jika sebelumnya kita telah melakukan banyak upaya untuk pencegahan dan mengobati pasien yang terinfeksi serta pemulihan ekonomi, kini tiba waktunya bersatu-padu mengantisipasi krisis pangan.” tuturnya.

Persediaan pangan ini harus semakin mendapat perhatian karena banyak komoditas pangan kita bergantung dari impor. Mengingat Covid-19 ini sudah menjadi pandemi global, banyak negara produsen pangan memutuskan untuk tidak melakukan ekspor.

Apalagi, sebenarnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, telah terjadi perubahan lingkungan strategis global, yakni ada kelebihan permintaan dalam perdagangan komoditas pangan. Berbeda masa sebelumnya yang mengalami kelebihan pasokan pangan.

Hal tersebut karena banyak negara yang berlomba-lomba memproduksi energi alternatif. Dengan demikian, terjadi pergeseran pemanfaatan produk pertanian untuk pangan, seperti jagung, kedelai, dan gandum menjadi pemenuhan untuk produksi bahan bakar.

Karena itulah tidak heran kalau Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengingatkan, pandemi Covid-19 ini bisa mengakibatkan krisis pangan. Negara-negara yang sedang melawan Covid-19 didorong untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran rantai pasokan pangan.

Kodim 0102/Pidie menaruh perhatian besar terhadap peringatan FAO itu dan langsung memerintahkan jajarannya untuk sigap dalam mengantisipasi. Karena itu pula, keputusan pemerintah melarang warga untuk tidak mudik sangat tepat. Dengan begitu, desa-desa yang menjadi lumbung pangan tidak terganggu atau terancam dengan keberadaan virus yang berpotensi dibawa pemudik.(Red
Share:
Komentar

Berita Terkini