Putra Alm.Mustapa M Tamy : Ivan Tamy Angkat Bicara, Pemekaran ALA Demi Kepentingan Rakyat

Laporan: Admin author photo

ACEH TENGAH | Putra Alm. Mustapa M Tamy. Ivan saat dihubungi media ini lewat via whatsapp terkait Aceh Lauser Antara (ALA), mengatakan. Awal tahun 2000, Aceh bagian tengah (Aceh Tengah dan Aceh Tenggara) cukup tertinggal dibanding daerah-daerah lain di Aceh. Luas wilayah dengan infrastruktur terbatas cukup menyulitkan pemerintah memberikan pelayanan. Rabu Tanggal 23/9/2020.


Ia menyebutkan, Kawasan ini seakan terisolir dari dunia luar. Bahkan alokasi anggaran untuk kawasan ini cukup terbatas, salah satu alasannya jika di perbandingkan dengan jumlah penduduk antara Aceh, Pedalaman dengan Aceh Pesisir yang cukup senjang.


Menurutnya, kesenjangan itu terjadi hampir disetiap sektor mulai Pendidikan, Kesehatan, Sarana dan Prasarana. Saat ini masih cukup banyak jembatan dari seutas kabel yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya.


Terbatasnya infrastruktur menjadi hambatan dalam pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi, menyadari hal ini Mustafa M,. Tamy Bupati Aceh Tengah pada masa itu menyusun sejumlah langkah dan strategi yang diberi nama 13 Langkah Terobosan untuk menembus keterisoliran. 


"Tidak cukup sampai disitu, pada bulan Juli tahun 2001 sejumlah elemen masyarakat dari seluruh Kabupaten meminta pemekaran provinsi yang di dukung penuh oleh Alm. Bupati, H. Mustafa M. Tamy pada saat itu", Terangnya


Lebih lanjut kata Ivan, terlihat dari ketimpangan pembangunan, berdasarkan permintaan masyarakat, Bupati Aceh Tengah pada masa itu bergerak cepat, untuk bertemu dengan Bupati Aceh Tenggara, H. Syahbuddin, BP dan Bupati Aceh Singkil, Makmur Syahputra digelar di Jakarta pada masa itu.


Hasil pertemuan mereka bertiga sepakat akan menemui Menkopolhutkam dan Mendagri.serta PR yang harus dituntaskan adalah dengan melakukan pemekaran wilayah, setidaknya menjadi 5 Kabupaten.


Proses pemekaran Kabupaten Gayo Lues sudah terlebih dahulu dijalankan, tinggal finishing. Meski pemekaran Kabupaten Bener Meriah juga sudah dilakukan sebelum itu, namun proses percepatan baru ditempuh pada tahun 2001. Untuk percepatan Bupati Aceh Tengah menunjuk Rahmat Salam, 2 tahun kemudian di penghujung 2003 pemekaran Bener Meriah tuntas. Sedangkan Gayo Lues 2002 selesai.


"Lima Kabupaten dan satu Kotamadya sudah lebih layak untuk sebuah provinsi, ganguan dan hambatan datang dari eksternal dan internal. Pucuk pimpinan Aceh Tenggara berganti. Langkah pemekaran provinsi sempat jeda sejenak".


Ivan menyampaikan Hampir 20 tahun lamanya setelah disuarakan, gaung pemekaran kembali terdengar. Hampir 20 tahun lamanya masyarakat bersabar dengan insfrastruktur seadanya.


Nampaknya rentang kendali kepemerintahan masih cukup jauh, kesulitan masyarakat Samar Kilang, Jamat, dan berbagai daerah pendalaman lain masih belum mampu dituntaskan.


Apa yang dirasakan oleh Bupati Aceh Tengah masa itu, H. Mustafa M. Tamy masih terus berlangsung hingga saat ini, Padangan jauh kedepan dari seorang H. Mustafa M. Tamy menembus ruang dan waktu, saatnya untuk  meneruskan cita-cita beliau melepas keterisoliran negeri ini dengan mendirikan provinsi baru ALA. Tutupnya. (Red/ Sumarsono) 


Sumber : Ivan Tamy

Share:
Komentar

Berita Terkini