Dok. Ist |
AcehPress.com, ACEH UTARA | Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengadakan kegiatan rembuk stunting untuk menyatukan komitmen para pengambil kebijakan daerah dan kemampuan stakeholder dalam mengatasi anak tumbuh kerdil.
Kegiatan itu berlangsung di aula Hotel Lido Graha Lhokseumawe, Selasa, 30 Maret 2021, dibuka oleh Wakil Bupati Fauzi Yusuf. Turut menghadiri Ketua DPRK Aceh Utara Arafat, SSos, Sekda Dr A Murtala, MSi, para Asisten Setda, Ketua TP-PKK Hj Cut Ratna Irawati, SE, para Kepala SKPK, para pimpinan BUMN dan BUMD, pimpinan Nutrition Officer UNICEF Aceh, Ketua Flowers Aceh, para Kabag, para Camat di Kecamatan lokus Stunting, para tenaga ahli P3MD, Ketua Forum Geuchik, koordinator TKSK, Koordinator PKH, para geusyik dari gampong lokus Stunting 2021.
Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf dalam arahannya mengatakan kegiatan rembuk stunting sangat penting dan strategis, mengingat kondisi kehidupan masyarakat Aceh Utara saat ini. Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap manusia. Peningkatan kualitas kesehatan harus terus diperjuangkan, termasuk masalah stunting.
Kata Fauzi, tahun 2021 ini Aceh Utara ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten lokus stunting, saat ini angka balita stunting mencapai 15 persen dari jumlah seluruh balita. ”Stunting gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama dalam masa 1000 hari pertama kehidupan,” ungkapnya.
Menurut dia, layanan kesehatan selama pandemi Covid-19 tidak bisa berjalan optimal seperti sebelum pandemi, terganggunya pelayanan Posyandu sehingga muncul permasalahan kesehatan masyarakat, seperti gizi buruk, stunting, kematian ibu dan kematian bayi.
Diharapkan, melalui rembuk stunting pada hari ini dapat menghasilkan komitmen bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting. Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan badan anak secara fisik semata, namun juga menurunkan tingkat kecerdasan pada saat dewasa nanti.
Hal ini bisa mempengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan bekerja, sehingga berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan kemajuan Aceh Utara pada masa yang akan datang.
Meskipun pemerintah daerah memiliki infrastruktur yang baik, tapi jika asupan gizi keluarga kurang, maka hal ini akan jadi tidak berarti. ”Saya minta kepada Tim Terintegrasi Penurunan Stunting Aceh Utara beserta seluruh jajarannya, Camat dan instansi terkait, agar saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk menanggulangi masalah ini,” tegas Fauzi.
Lebih jauh, Fauzi mengajak kalangan akademisi, dunia usaha, Ormas, dan organisasi profesi, untuk menggerakkan institusi masing-masing agar anggotanya berprilaku hidup sehat. Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan masyarakat Aceh Utara akan semakin menyadari pentingnya prilaku hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang lebih bagus pada masa-masa mendatang. (*)