Polres Lhokseumawe Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seulawah 2021

Laporan: Admin author photo
Polres Lhokseumawe Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seulawah 2021

LHOKSEUMAWE | Polres Lhokseumawe menggelar apel gelar pasukan Operasi Lilin Seulawah 2021, acara tersebut berlangsung di halaman Mapolres Lhokseumawe, Kamis (23/12/2021) pagi.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto SIK MH mengatakan, apel gelar pasukan ini dilkasay secara serentak di seluruh jajaran Polri dengan tema “Melalui   Apel   Gelar Pasukan Operasi Lilin-2021, kita tingkatkan sinergi Polri dengan Instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022”, tentunya tetap memerhatikan protokol kesehatan.

Perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia untuk melaksanakan kegiatan ibadah, berkumpul, dan bersuka  cita  bersama  dengan  keluarga  serta merayakan pergantian tahun di berbagai lokasi. Hal ini tentunya akan meningkatkan mobilitas dan aktivitas masyarakat, sehingga  berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas   serta penyebaran pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Kemenhub RI, diprediksi sekitar 11 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas selama periode liburan Nataru. Berkaca dari pengalaman periode Nataru tahun lalu, peningkatan mobilitas masyarakat menyebabkan penambahan kasus konfirmasi sebesar 125 persen, yaitu dari 6.437 kasus/hari pada tanggal 26 Desember 2020 menjadi 14.518 kasus/hari  pada tanggal  30 Januari  2021. Lonjakan kasus Covid-19 pada Nataru 2020 perlu kita jadikan pelajaran dalam rangka menghadapi Nataru tahun 2021 ini.

"Pada pelaksanaan Nataru tahun ini kita perlu lebih berhati-hati, khususnya dalam mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 jenis B.1.1.529 (Omicron) yang   mengakibatkan   lonjakan   kasus   di   beberapa negara. Varian Omicron yang memiliki kecepatan penyebaran  5  kali  lebih  cepat  dari  Varian  Delta  ini telah ditemukan di 103 negara dengan total 105.272 kasus,  termasuk  di  Indonesia  saat ini  sebanyak  5 orang telah teridentifikasi tertular varian Omicron," ujar AKBP Eko Hartanto. 

Selain itu, dalam amanat Kapolri ini juga menjelaskan, dalam keterangan pers Presiden Joko Widodo terkait perkembangan masuknya varian Omicron di Indonesia, beliau mengingatkan bahwa “Sekarang, yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Tanah Air. Jangan sampai terjadi penularan lokal. Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik. Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah. Tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah 1. Jangan sampai itu melonjak lagi.”

Selanjutnya, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah terkendali dimana tingkat penularan berada di bawah angka 1, dengan positivity rate dan BOR rumah sakit berada di bawah standar WHO. Kesuksesan dalam mengendalikan laju Covid-19 ini, membuat Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara dalam rangka pemulihan Covid-19 menurut indeks Nikkei. 

"Tentunya capaian ini harus kita pertahankan dengan tetap waspada. Kita harus melakukan berbagai upaya pencegahan  untuk  menyelamatkan  bangsa  Indonesia dari bahaya pandemi Covid-19 dengan mengedepankan asas   keselamatan   rakyat   sebagai   hukum   tertinggi “Salus Populi Suprema Lex Esto," jelasnya.

Oleh karena itu, Polri dengan dukungan dari TNI, Pemerintah  Daerah,  dan  pemangku  kepentingan lainnya menyelenggarakan Operasi Lilin-2021 yang dilaksanakan   selama   10   hari   mulai   tanggal   23

Desember 2021 s.d. 2 Januari 2022. Fokus pengamanan adalah 54.959 obyek di seluruh Indonesia baik gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, obyek perayaan tahun baru, terminal, pelabuhan, stasiun KA, dan bandara. 

Dalam pelaksanaannya, tambah AKBP Eko Hartanto, operasi ini akan melibatkan 177.212 personel pengamanan gabungan yang   terdiri   atas   103.188   personel   Polri,   19.017 personel TNI, serta 55.007 personel yang berasal dari instansi terkait antara lain Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Linmas, Senkom dan instansi lainnya. Kekuatan personel tersebut akan ditempatkan pada 19.464 Pos Pengamanan dan 1.082 Pos Pelayanan. 

Pelaksanaan pengamanan Nataru ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah, melalui Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Dalam Inmendagri tersebut telah diatur secara khusus ketentuan pelaksanaan kegiatan masyarakat dan perjalanan pada masa Nataru sesuai level asesmen di masing-masing wilayah.

Situasi pandemi Covid-19 yang terkendali di Indonesia membuat pemerintah memberikan kesempatan  bagi  perekonomian  untuk  tumbuh. Berbagai pembatasan yang diterapkan saat ini tetap memberikan kesempatan kegiatan perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan baik. 

"Untuk itu, momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kita pertahankan dengan menjaga penyebaran Covid-19. Strategi penguatan pengendalian harus dilaksanakan dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 menjelang dan sesudah nataru," sebut Kapolres.

Pada amanat tersebu, Kapolri juga berpesan kepada seluruh jajaran supaya dalam melaksanakan tugas pengamanan mengedepankan profesionalitas  dan  humanis, berikan  pelayanan  terbaik kepada masyarakat dimanapun dan kapanpun. "Rekan- rekan adalah wujud representasi negara di tengah- tengah masyarakat," demikian amanat Kapolri. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini